Di awal-awal kehidupan kalian ... Dimana jalan yang akan ditempuh, insya allah masih panjang ... Jangan pernah lupa untuk sesekali menengok ke belakang, kenangan-kenangan yang nantinya menjadi bekal untukmu melangkah di masa datang ...

 
Monday, January 29, 2007
Parakan Arum's Idol
 
Saat ini tak ada suara paling merdu yang Mamah anggap melebihi merdunya suara Zahra apabila Zahra sudah bernyanyi...:-). Ya Alhamdulilah, di usia 13 bulan, Kepandaian Zahra bertambah. Apabila dulu kakak2nya (baca: Naila dan Reyhan), melakukannya satu persatu, alias ngoceh dulu baru jalan (Naila) atau jalan dulu baru ngoceh (Reyhan), maka Zahra melakukannya secara bersamaan, ya jalan ya ngoceh aka bicara, tepat di usia 13 bulan.

Saat ini perbendaharaan lagu yang dikenal Zahra ada 3 lagu: Lagu Cicak di Dinding, Nina Bobok dan Burung Kakak Tua. Tentu saja, Zahra belum bisa menyanyikan seluruh bait lagu dengan 'baik dan benar' ... :-). Biasanya Zahra akan mengucapkan kata pertama di awal bait pada lagu Cicak di Dinding, dan merupakan kewajiban bagi yang sedang mengasuhnya untuk melanjutkan sampai akhir bait. Seperti ini contohnya:

"thiiii..thak...(Cicak -red)"....dilanjutkan: Cicak di dinding
"thiiii..am...(diam -red)"...dilanjutkan: diam merayap
"thaaatang..(datang -red)"...dilanjutkan: seekor nyamuk
"Haaaap"...dilanjutkan: lalu ditangkap.

Lagu cicak di dinding adalah lagu 'wajib' buat Zahra, setiap kali seekor cicak dilihatnya melintas di tembok rumah di malam hari, kala kita sedang bermain di tengah rumah. Binatang yang satu ini memang bisa dibilang, ada di setiap rumah, dan sepertinya merupakan binatang pertama yang diperkenalkan para Bunda pada buah hatinya...:-).

Lagu Nina Bobok, akan dinyanyikan Zahra, dengan berpura-pura tidur. Zahra akan mengambil sebuah bantal, kemudian meletakkan kepalanya diatas bantal, sambil bernyanyi: "Niiinaaa...". Yang ngasuh, tentu saja senang, -siapa tahu anak ini bakal tidur betulan, lumayan yang ngasuh bisa istirahat sebentar..hihihi-, otomatis melanjutkan sambil menepuk-nepuk Zahra: "Nina bobok...Ooo..Nina bobok..". Belum kelar lagunya selesai dinyanyikan, Zahra akan mengangkat mukanya sambil tersenyum gembira. Skenarionya: Yang Ngasuh harus pura-pura kaget, sambil memekik: "Lho ..koq sudah bangun?". Zahra tertawa, kemudian kembali meletakkan kepalanya di bantal, sambil bernyanyi kembali : "Niiinaaa...". Begitu seterusnya, Bisa 5x diulang-ulang, sampai kemudian si Nona Kecil memutuskan untuk memulai permainan yang lain.

Untuk lagu burung kakak tua, favorit Zahra adalah bagian refrein:
"Thek....brrrr, Thek...brrr, thuyung aaaa wawaaaa"
(Tek Dung, Tek Dung, Burung Kakak Tua....:-)... kalau diterjemahkan begini, memang rasanya jauuuuh... ngga nyambung, tapi karena Zahra menyanyikannya dengan nada yang tepat, jadi kami semua mendengar 'nyanyian' yang diatas itu sebagai lagu burung kakak tua...hehehe).

posted by Amalia @ 1:22 PM   8 comments

Daisypath Ticker

Tuesday, January 23, 2007
Piagam Naila
 
Senin sore 22 Januari 2007, Mamah baru saja tiba kembali di rumah, ketika Reyhan memberikan 'laporan': "Mamah, kau dicari kakak". Capek dan penat, pingin cepat mandi, Mamah mengiyakan saja, sambil langsung masuk ke kamar, dan bersiap untuk pergi mandi. Karena Zahra pun sudah sibuk menyapa Mamah - bahkan mengikuti Mamah ke kamar, tak sabar pula ingin segera bermain dengan Mamah. Tak lama, Naila ikut masuk ke kamar sambil tersenyum dan kemudian menyodorkan sebuah . . . PIAGAM. Di atasnya tertera:

PIAGAM PENGHARGAAN
SD BINA TALENTA memberikan penghargaan kepada
Naila Fadhilah F
sebagai Juara I lomba Hafidul Qur'an
Pada Lomba Intern SD BINA TALENTA yang diselenggarakan
pada hari Jum'at, 19 Januari 2007

Alhamdulilah, ternyata Naila mendapat predikat Juara I lomba hafalan doa dan surat, yang diselenggarakan oleh SD BINA TALENTA menyambut Tahun Baru 1 Muharam 1428 H. Memang sejak kamis malam, Naila sudah memberitahu Mamah, bahwa Naila terpilih untuk mewakili kelasnya dalam perlombaan Hafalan doa-doa dan surat-surat Al-Qur'an. Tak ada persiapan khusus untuk kegiatan yang dilaksanakan pada hari Jum'at 19 Januari 2007 itu. Jum'at sore, ketika Mamah tanya bagaimana perlombaannya, dengan yakin Naila menjawab, bahwa insya allah Naila bisa. Dan pagi tadi, Naila pergi sekolah dengan semangat, karena di upacara bendera pada hari senin pagi-lah, pemenang perlombaan akan diumumkan.

Alhamdulilah juga, doa dan upaya Naila rupanya mendapatkan ridho dari Allah SWT, sehingga Naila dapat meraih predikat Juara ke-1.

Memang seingat Mamah, Naila selalu ingin menjadi Yang Terbaik (keturunan ???... :-)). Sifat ini sempat menjadi bumerang juga. Di perlombaan-perlombaan yang menurut Naila, dia tidak punya kans untuk menang (mis. Lomba Lari, Lomba Balap Karung, Lomba Makan Kerupuk dll), Naila memilih untuk TIDAK MAJU sama sekali. Waktu Naila kelas 1, Mamah sampai sering ber-'konsultasi' dengan ibu Iis, wali kelas Naila saat itu, bagaimana caranya menghilangkan 'ketakutan kalah' dalam berkompetisi, bahwa Menang atau Kalah itu tidak masalah, selama kita sudah berusaha sebaik mungkin.

Alhamdulilah, seiring umurnya yang bertambah, dibantu juga oleh Ibu Guru, baik bu Iis di kelas 1 maupun ibu Heni di kelas 2, sedikit demi sedikit Naila bisa menghilangkan ketakutan 'kalah sebelum bertanding'.

Pengalaman Naila yang pertama dalam berkompetisi, mungkin sedikit banyak mempengaruhi, kenapa Naila sempat tidak PD apabila ikut serta dalam suatu 'perlombaan'. Sewaktu Naila berusia 4 tahun, dan masih duduk di TK-A, Sekolahnya saat itu, TK Sandy Putra mengadakan suatu acara memperingati Hari Besar Keagamaan. Mamah lupa, apakah itu memperingati Isra Mi'raj ataukah Tahun Baru Islam. Hanya saja salah satu acaranya adalah lomba Membaca Surat Al-Fatihah, yang diikuti oleh seluruh anak TK-A. Dari sekitar 25 orang anak TK-A yang ikut serta, setiap anak maju satu persatu ke atas panggung dan membacakan surat Al-Fatihah, ada yang mogok, ada yang malu2, ada yang lupa sebagian ayat, tapi ada pula yang lancar. Salah satunya yang lancar membacakan surat Al-Fatihah adalah Naila.

Karena Mamah mengikuti dari awal sampai akhir, Mamah koq yakin, minimal Naila bisa menjadi Juara ke-3, karena berdasarkan pengamatan Mamah, hanya ada 2 orang anak TK-A, yang membaca Al-Fatihahnya lebih lancar dari Naila. Tapi ketika 3 orang juri mengumumkan pemenangnya, ternyata Naila tidak menjadi salah satu pemenang.

Naila yang sejak datang ke sekolah dan melihat piala berjejer, kontan waktu itu menangis karena kecewa. Padahal Mamah tidak mendoktrin Naila tentang kemenangan sebelum pergi pagi hari maupun malam sebelumnya. Mamah coba menghibur Naila, dengan mengajak Naila langsung ke Fantasi-Land di Griya Buah Batu, sepulangnya dari acara di TK-nya itu. Ketika tiba2, Mamah mendapat telpon, dari Kepala Sekolah TK Sandy Putra, yang memberitahukan bahwa telah terjadi kekeliruan. Bahwa ternyata salah seorang juri, salah dalam menjumlah, bahwa sebetulnya Naila menjadi juara ke-3 (Persis seperti feeling Mamah), dan Pialanya bisa diambil di sekolah sekarang juga.

Mamah dan Naila langsung balik ke TK Sandy Putra, yang ternyata sudah sepi, tidak ada lagi anak-anak dan para ortu-nya. Hanya Kepsek dan para guru yang masih ada, yang langsung menyambut Naila dan meminta maaf pada Naila serta menyerahkan Piala Juara ke-3. Naila senang bukan kepalang. Malahan Naila sempat berpesan kepada salah seorang juri untuk tidak mengulangi lagi kesalahan dalam menjumlah. Kurang lebih begini kata-kata Naila saat itu: "Makanya Ibu jangan salah lagi yaa...!". :-)

Sebetulnya dalam suatu acara yang melibatkan anak-anak balita, Mamah lebih prefer jika SEMUA peserta mendapat hadiah. Tidak perlu dulu-lah, predikat juara ke-1, ke-2 dstnya. Karena bagi anak-anak itu yang penting kegembiraannya, bahwa mereka berani tampil di atas panggung pun itu sudah merupakan prestasi. Karena Mamah melihat sendiri, 'akibat' dari Perlombaan itu, Naila sempat tidak PD untuk ikut dalam 'permainan' yang ada unsur kompetisinya, karena takut kalah. Butuh waktu dan upaya untuk menghilangkan 'ketakutan' itu.

Alhamdulilah, sekarang insya allah, Naila sudah lebih Berani dan PD. Yang penting usaha dan doa-nya dulu, soal kalah ataupun menang itu bukan yang utama. Jika kita kalah, insya allah lain waktu kita bisa menang. Tentunya apabila kita berusaha lebih baik lagi. Insya allah.

posted by Amalia @ 1:29 PM   10 comments

Daisypath Ticker

Tuesday, January 16, 2007
Oh, Kelinci Kecil
 
Mengenalkan buku pada anak se-dini mungkin, merupakan salah satu kiat Mamah 'menularkan' hobi membaca dan mencintai buku pada ke-3 krucil Mamah. Zaman Naila bayi, Mamah belon kenal dengan Teori Mengajar bayi membaca (Waktu itu akses Mamah ke internet sangat terbatas... hihihi alesan aja). Tapi di usia sekitar 2.5-3 tahunan, Naila mulai mengoleksi buku-buku seri 'Mio-Balita'. Waktu hamil oleh Reyhan, Mamah sudah dapat info tentang Flash Card. Jadi, Mamah langsung beli Flash Card, dengan harapan akan bisa mempraktekkannya pada Reyhan. Tapi ternyata, Mamah GaTot alias Gagal Total. Untuk bisa menerapkan metoda Flash Card, diperlukan kontinuitas setiap hari, plus tidak boleh ada gangguan samsek. Tapi berhubung waktu itu ada Naila yang berusia 4 tahun, and sedang hobi-hobinya membaca, jadi setiap kali Mamah bersiap mengajak bayi Reyhan 'membaca', yang terjadi adalah: direbutnya kartu2 Flash Card itu oleh Naila. Dan peristiwa itu terulang kembali kali ini. Hanya aktornya saja yang berubah. Yang merebut Flash Card dari tangan Mamah dikala Mamah akan mengajak Zahra 'membaca' adalah Reyhan.

Ya Sutralah, Untuk Zahra, Mamah ngga pake teori siapa-siapa. Buku pun main comot, salah satu buku ceritanya Naila, terbitan Gramedia. Judulnya "Oh, Kelinci Kecil". Mamah mulai membacakan buku buat Zahra, sejak Zahra usia 8 bulan. Itu pun tidak setiap hari. Kalau mamah ingat saja. Biasanya Zahra duduk di pangkuan Mamah, sementara Reyhan yang tertarik akan duduk di sebelah Mamah, rapat sekali. Sambil kepalanya sering-sering melongok ke buku untuk melihat gambarnya. Teteh Naila? Biasanya sang Kakak sibuk di meja belajar, mengerjakan PR atau mempersiapkan buku untuk esok hari. Tidak ada target apa-apa, kecuali spending time together with my children. Makanya Mamah suprise juga, ketika ternyata Zahra menunjukan gejala-gejala 'addicted to read'.

Gejalanya adalah Zahra akan merangkak ke arah meja komputer (kebetulan buku itu memang Mamah simpan diatas meja komputer di ruang keluarga supaya mudah diambil). Kemudian merayap untuk berdiri dan telunjuk kecilnya akan menunjuk-nunjuk ke arah atas, sambi berbicara "Uh..uh.." :-). Rupanya Zahra minta dibacakan buku :-). Jika kemudian, Mamah turuti keinginannya, muka bulatnya akan berseri dan matanya bersinar gembira. Yang lebih menggembirakan lagi, Interaksi Zahra dengan gambar yang ada di buku. Jika Mamah membacakan intonasi gembira, Zahra akan tertawa. Jika Mamah membacakan dengan intonasi merajuk/kesal, keningnya akan berkerut. Kalau sedang gemez, gambar kelinci kecil pun akan diciuminya : Mmmuuuaah.... mmmuaach. :-).

Masuk usia 10 bulan, sepertinya Zahra sudah hafal isi buku si Kelinci Kecil. Karena setiap kali mamah membuka halaman dimana si gadis kecil 'mengadu' pada ibunya dan bunyi kalimatnya adalah : "Mama.. si kelinci kecil tidak mau tinggal bersamaku....dst", dan ada gambar ibu dan si gadis kecil, maka Zahra akan mendahului Mamah 'membaca': "Mmammaa....". Pertama kali Zahra melakukan itu, Mamah anggap suatu kebetulan. Esok harinya, sengaja halaman pertama yang Mamah buka adalah halaman tersebut, Zahra langsung berceloteh: 'Mmamma...'. Sampai sekarang, tiap kali membuka halaman tersebut, maka 'bacaannya' adalah 'Mama'!.

Sekarang Mamah yakin dengan teori Bayi bisa Membaca... :-) asal kita ortunya telaten aja...hihihi

PS.-1:
Efek samping dari kebiasaan membacakan buku si Kelinci Kecil untuk Zahra adalah Reyhan jadi ikutan 'hafal' kalimat2 di setiap halaman. Karena memang 1 halaman isinya maximal 2 kalimat yang tidak terlalu panjang. Jadi, dengan melihat gambarnya saja, Reyhan sudah bisa 'membaca' kalimat yang ada di bawah/atas gambar...hehehe. Usia Balita memang Golden Age. Disuruh menghafalkan apa saja, cepat sekali hafalnya. Coba Mamah, udah membacakan berulang-ulang buku si Kelinci Kecil, tetap saja tidak hafal luar kepala...hahaha. Efek sampingan lainnya adalah, kondisi buku si Kelinci Kecil yang menjadi kumal, lusuh dan sobek. Sedih juga Mamah, karena ternyata Zahra 'belum bisa' menjaga buku favoritnya (Mamah lageee... anak setahun diminta hati2 kalau membuka halaman buku, ya jelas ngga bisaaa....!!!). Tak apa lah, klo perlu ntar Mamah hunting lagi ke Gramed, buku yang sama, karena harganya 'cuma' Rp. 8.500,- sementara hasil yang di dapat... WOW ... Nilai beratus kali lipat...:-)

PS.-2:
Alhamdulilah, berkat doa dan dukungan teman-temanku semua, Mamah kelar mempresentasikan prototype 'Proyek Sangkuriang' dengan praedikat "Well done" hihihi... kayak hasil ujian ajah. Sekarang Mamah tinggal kejar, due date akhir januari untuk menyempurnakan software ini. Sekali lagi, trims buat doa dan dukungannya yaa... I love you all...mmmmuuuaachhh
posted by Amalia @ 10:54 AM   20 comments

Daisypath Ticker

Thursday, January 11, 2007
Proyek Sangkuriang
 
Sangkuriang diberi tugas oleh Dayang Sumbi untuk membuat danau lengkap dengan perahunya dalam waktu 1 malam, Raden Bandung Bandawasa diminta oleh Rara Jonggrang untuk membuat 1000 Candi dalam 1 malam. Positive Thinking-nya :-), Mamah ngga diminta untuk menyelesaikan tugas dalam 1 malam, tapi teuteup sajah, Mamah merasa dikasih "Mission Impossible" sama Bos di Kantor.

Begini awal ceritanya:
Memasuki tahun 2007 dan meninggalkan tahun 2006, Mamah merasa kehilangan banyak sekali waktu. Seakan-akan waktu yang disediakan 7x24 jam tiap minggunya itu kurang. 2 Minggu terakhir di tahun 2006, Mamah disibukkan dengan training. Padahal target proyek yang seharusnya selesai akhir tahun 2006, tidak terkejar *sigh* alias molor ke tahun 2007.

Tanggal 2 Januari 2007, Mamah masuk kantor dengan Semangat dan Resolusi Baru untuk secepatnya menyelesaikan proyek yang 'carry over' dari 2006. Ketika tiba-tiba, disodori tugas baru, yang harus selesai akhir Januari 2007. Tugas diberikan tanggal 2 Januari sementara tanggal 9 Januari, Prototypenya sudah harus dipresentasikan, padahal data mentahnya masih Total Acak-Acakan. Kalau dilihat scope tugasnya, rasa-rasanya Mamah pengen angkat tangan, tapi Mamah ngga bisa berkelit atau pun menolak tugas yang ini. Bos Mamah sebetulnya sudah sangat maklum, klo Mamah bisa dikategorikan "Overload" di awal tahun 2007 ini. Tapi ternyata "Request" dari Top Management (aka Salah seorang Direksi), yang meminta klo "Proyek Sangkuriang" ini Mamah yang kerjakan. Bos Mamah sampai mencoba menghibur: "Yaah. Itulah resikonya, jadi orang yang dianggap mampu dan dipercaya kinerjanya selama ini, malah jadi banyak tugas yang diberikan". Coba, apa ngga tersanjung di-"semangati" begitu??? [Pinter juga pak Bos ini ngasih semangat sama anak buah :-)]. Apalagi Mamah termasuk orang yang klo diberi 'tantangan', memang selalu ingin membuktikan 'kemampuan'. Mamah pikir, SEMUA orang pasti ingin di-AKUI KEMAMPUANNYA.

Jadiii, ya sudah, Dengan mengerahkan segala kemampuan dan daya upaya, Mamah coba buat menyelesaikan "Mission Impossible" ini.

Itulah alasan yang utama kenapa Mamah, sekian lama ngga ngapdet blog ini. Ditambah koneksi internet yang juga tidak mendukung. Padahal Mamah punya Banyaaaaaaa....aaak sekali cerita tentang Naila, Reyhan dan Zahra yang pengen Mamah posting. Ada cerita liburan Naila di Jakarta, cerita isi raportnya Reyhan dan Pengalaman Reyhan tentang melihat Penyembelihan Sapi Iedul Adha kemaren, tentang Zahra yang sudah mulai jalan and punya hobi 'membaca' dan udah bisa nyanyi bagian lagu Burung kakaktua dan Cicak di Dinding, tentang ini... tentang itu...Hiks...Kayaknya semua cerita itu bakalan sulit diposting dalam waktu dekat ini.
Tapi Sssttt... kadang-kadang, Mamah masih coba curi-curi sedikit waktu buat BW, dengan alasan menghilangkan stress...hehehe..

Mohon Doa dan Restunya yaa... mudah-mudahan 'Proyek Sangkuriang' ini bisa daku selesaikan secepatnya, and daku bisa kembali ke ritme kehidupan yang tidak se-hektik sekarang sehingga kembali bisa menjaga tali silahturahmi di Jagad Maya ini....

PS.:
Keruwetan Mamah masih ditambah, ketika Mamah masih harus 'merelakan' seorang asisten di rumah, yang mudik dulu pasca Iedul Adha. Wuaduh... Mamah ngga tega ninggalkan anak-anak sendirian dengan seorang asisten, apalagi Zahra lagi sangat tertarik dengan tangga di ruang keluarga, jadi Zahra harus diawasi Super Ketat. Sementara Reyhan belum full-mandiri, masih perlu bantuan dalam mandi dan makan. Apalagi kadang-kadang Reyhan suka keluar isengnya, ngegodain Zahra, yang ujung-ujungnya bisa berakibat terjadi perang 'bharatayuda' skala kecil di rumah. Huh... Mamah tahu betul, butuh stamina dan kesabaran tinggi buat menghadapi sepak terjang ke-3 buah hati Mamah itu ... :-). Itu sebabnya, Mamah ngga bisa yakin 100% kalau 1 orang asisten bakal bisa menghadapi segala kerepotan itu.

Akibatnya, setiap hari Mamah 'terlambat' 1 jam ke kantor karena Mamah baru pergi setelah Reyhan dan Zahra beres mandi dan makan, and 'maksa' setiap jam istirahat siang, buat pulang ke rumah dulu, and nyuapin Reyhan & Zahra makan siang. Akankah kali ini, Mamah dapat 'Surat Peringatan'? ...hiks...hiks.. Mudah-mudahan saja tidak. Yang pasti, kalau dilihat dari track record absensi, jelas Mamah tak usah berharap dapat penilaian BAIK.

Jika sudah begini, kadang suka timbul satu pertanyaan dari dasar hati. Apakah ini pertanda dari-NYA, bahwa Mamah memang harus memilih SALAH SATU aka berhenti kerja ??? Tapi egoiskah Mamah, jika sampai saat ini Mamah masih 'enjoy' dengan segala 'hektik' di kantor ??...Dilema "Ibu Bekerja" ini sudah 'menghantui' sejak Naila lahir 8 tahun yang lalu. Biasanya muncul, bila Mamah lagi 'defisit' asisten, atau anak sakit sementara ada kerjaan yang sangat urgen sifatnya di kantor, tetapi Dilema ini kemudian bisa hilang jika para asisten sudah datang lagi dan anak-anak sehat serta bisa menjalani rutinitas yang biasa tampa ada keluhan.
Akhirnya, hanya kepada-NYA jua, Mamah menghadap, dan meminta, Semoga Dilancarkan semua cita-cita dan harapan Mamah. Semoga dituntun-NYA semua langkah Mamah di dunia fana ini. Amien.
posted by Amalia @ 11:06 AM   11 comments

Daisypath Ticker

   
 

Our Birthday :
 
Lilypie 6th to 18th Ticker
 
Lilypie 5th Birthday Ticker
 
Lilypie 2nd Birthday Ticker
About Me

Amalia
Bandung, Indonesia
a Wife, Mother of 3 children, an Employee


See my complete profile
Previous Post
Archives
Shoutbox


Free shoutbox @ ShoutMix

My Family
Coretan Naila
Links
Powered by

Free Blogger Templates

BLOGGER
Free Shoutbox Technology Pioneer

since 06/10/06
Counter
Counter