Sekitar 2 Minggu lalu, Rabu tanggal 9 Agustus, Mamah kebagian check up. Kegiatan ini rutin diadakan 2 tahun sekali oleh Perusahaan, tempat Mamah menyelesaikan ikatan dinasnya. Tahun 2004 lalu, Alhamdulilah, hasilnya ‘bagus’, kecuali kolesterol yang tepat di ambang batas. Jadi ketika diberitahu, bahwa jadwal Mamah check up jatuh pada tanggal 9 Agustus lalu, Mamah mengkhawatirkan hasilnya, terutama Kolesterol-nya itu ditambah Gula Darah, berhubung Mamah punya keturunan Diabetes dari Nenek (Mamahnya Mamah … hi… hi … bingung kan??? J). Jadi sempat ragu-ragu, pergi – jangan – check up – jangan … Apalagi beberapa orang teman kantor, ada yang punya ‘aliran’, nggak akan check up, supaya tetap bisa menikmati hidup (Maksudnya makan tidak berpantang, bisa merokok, dll). Tapi setelah menimbang-nimbang, akhirnya Mamah memutuskan untuk pergi juga. Check up? Siapa Takut!. Jadilah pada hari itu Mamah mengikuti serangkaian tes, mulai tes darah setelah puasa dari jam 9 malam (Klo itu mah sudah biasaaaa, setiap hari juga jadwal Mamah makan terakhir adalah jam 6 maghrib. Sesudah itu sudah tidak ada makanan lagi yang masuk ke dalam perut. Diet? Oooh ... buuukaaaaan, cuman jadwal kegiatan yang penuh dengan ketiga kurcaci di rumah, menyebabkan Mamah dengan terpaksa ’meninggalkan’ hobi ngemil di atas jam 7 malam. Bukan Cuma good bye ke hobi ngemil, hobi baca (novel) dan nonton film (dvd hollywood) pun sudah tidak dilakoni lagi .... Soalnya setiap malam, ketika semua kurcaci tertidur kecapaian, Mamahnya kurcaci juga ikut tewas kecapaian. Hi..hi..hi.. Tapiiii ...Loh kok jadi ngobrolin soal hobi? Balik lagi ke soal check up, tes urine, tes darah 2 jam stlh makan, periksa gigi, rontgen, THT, jantung dll. Kelar jam 10 pagi, Jam 14 siang, hasilnya sudah keluar dan bisa di-konsulkan ke Internist. Daaann .... Eng ... Ing ... Eng... (Hi...hi... kayak nunggu hasil ujian keluar, deg-deg-an, takut dinyatakan ’tidak lulus’ ... J). Ternyata Mamah ’lulus’ di semua mata ujian ooopssss... di semua ’tes’. Nilai-nilainya semua memuaskan dalam artian berada dalam batas normal. Termasuk Kolesterol dan Gula Darah. Hanya Asam Urat yang dinyatakan berada dalam zona lampu kuning. Internist: ”Secara keseluruhan, hasil check up ibu (Haloooo ... dipanggil Ibu, gimana nih jeng Yanti??? J) baik. Kecuali Asam Uratnya. Tapi masih berada di ambang normal. Jadi mulai sekarang ibu kurangi saja makan makanan yang enak-enak.” Mamah: ”Dok, tolong definisikan dulu makanan yang enak-enak itu apa??” Internist: $#?!$#^%(*&*^
Tentu saja mamah kebingungan dengan definisi makanan enak. Berhubung kok yaa semua makanan di lidah mamah terasa enak. Tentu saja klo cara pengolahannya baik dan benar, hasilnya jadi enak. Yang penting eeenaaak (kata iklan salah satu susu kental manis dengan merk tersebut).
Jadi Mamah mulai membuat list / daftar Makanan Enak yang harus dikurangi.
Cheese Cake, Black Forest, Brownies (baik yang kukus maupun yang panggang) ... termasuk makanan Enak. HARUS DIKURANGI Pizza, Martabak, Roti ... termasuk makanan Enak. HARUS DIKURANGI Kastengel, Nastar, Lidah kucing, Putri salju ... termasuk makanan Enak. HARUS DIKURANGI Nasi, Lontong, Ketupat, Lemper ... termasuk makanan Enak. HARUS DIKURANGI Steak, Bistik, Opor, Sate, Rendang, Gepuk, Sop Buntut, Sop Iga ... termasuk makanan Enak. HARUS DIKURANGI Gado2, Lotek, Sayur Asem, Sayur Lodeh, Daun pepaya, Daun singkong ... termasuk makanan Enak. HARUS DIKURANGI Ikan asin, pepes ikan, sop gurame, goreng bawal, Udang ... termasuk makanan Enak. HARUS DIKURANGI
Laaah ... Trus Daku harus makan apa toh? |
sama saya ge pernah ga kolesterol di ambang batas.. emang dasarna seneng makan yang 'enak2' ituh :D.