Judul diatas bukan judul lagu tahun 80-an. Tapi kebiasaan baru Reyhan. Jagoan kecil ini memang selalu punya kejutan – kejutan kecil buat Mamah. Duluuuuu … (UH …kesannya kok jadul amat, padahal yang dimaksud baru setahun yang lalu, waktu Reyhan usia 2,5 tahun) … Rey punya kebiasaan tiba-tiba (tak ada angin tak ada hujan) mengucapkan kalimat ‘’Mamah … Mamah . . . Aku tayang (=sayang) Mamah’’ padahal waktu itu kami sedang tenggelam dalam keasyikan bermain atau kala menonton film kartun, atau sedang memakai baju setelah Rey mandi. Ketika tiba-tiba, Rey mengucapkan kalimat itu, tanpa pernah diajari atau diarahkan sebelumnya, Mamah kaget, terharu, tersanjung …hiks… hiks. Apalagi kadang-kadang dapat tambahan bonus … cipiki – cipika. Entah dari mana Rey meng-adopsi kalimat tersebut. Kalimat itu jadi spesial, karena di keluarga besar kami, baik dari pihak Mamah maupun Papah, bukan keluarga yang biasa saling mengucapkan kalimat-kalimat seperti itu. Bahkan Papah dan Mamah pun sendiri juga bukan orang yang suka mengumbar kalimat-kalimat tersebut satu sama lain. Apa karena kami sama-sama orang teknik jadi “rayuan-rayuan” model begitu bukan jadi prioritas pengungkapan isi hati ???? Tapi toh … Mamah ter-mehek-mehek juga jika Reyhan sudah mengeluarkan kalimat tersebut. Apalagi kalau trus Mamah tanggapi : Reyhan : Mamah … Mamah … aku sayang Mamah. Mamah (kaget+terharu): Oh … Mamah juga sayang Reyhan. Trus Reyhan sayang siapa lagi ? Reyhan: Aku sayang Mamah. Mamah: Sayang Papah juga kan? Reyhan: Nggak, Aku sayang Mamah aja. Mamah: Sayang Teteh Illa ?
Reyhan: NGGAK. Aku sayang Mamah aja …(Waktu itu Zahra belum lahir). Hi .. hi .. hi .. Akhirnya dengan bangga Mamah cerita per telpon sama Papah. Klo blio nggak ada dalam daftar-nya Reyhan. :-)
Lumayan lama juga kebiasaan “nembak” ini Reyhan lakoni. Tapi perlahan-lahan, kebiasaan itu juga hilang dengan sendirinya. Segala sesuatu yang menjadi rutinitas selalu menjadi tidak istimewa lagi. Mungkin oleh sebab itu Reyhan melakukan Jeda. Tapi 2 bulan kemaren, tiba-tiba saja kalimat tersebut muncul lagi. Reyhan: Mamah …. Aku sayaaang padamuuu (Trus dia berlari menghampiri dan memeluk Mamah)
Hhhmmmm …. Rasa di hati ini … tak ada kata-kata yang dapat melukiskannya …
|
hihih Naila klo ditanya "sayang Ayah ga?" suka ngeles ga mo jawab :D