Di awal-awal kehidupan kalian ... Dimana jalan yang akan ditempuh, insya allah masih panjang ... Jangan pernah lupa untuk sesekali menengok ke belakang, kenangan-kenangan yang nantinya menjadi bekal untukmu melangkah di masa datang ...

 
Friday, July 14, 2006
Pangandaran (bag-1)
 
Libur tlah tiba ... Tentu saja libur yang dimaksud adalah libur anak sekolah. Dan Naila sudah termasuk di dalamnya. Klo Papah & Mamah, tentu saja tidak punya libur. Kami harus minta ijin pada atasan masing-masing untuk bisa libur.(Aaahhh... kapan kami bisa jadi atasan bagi kami sendiri).

Tapiii ... tentu saja kesempatan ini tidak kami lewatkan. Melepas rutinitas sehari-hari dan kejenuhan, maka kami pilih waktu dan tempat untuk liburan yang cocok dengan waktu dan kantong Papah & Mamah.

Setelah ditimbang-timbang, pilihan jatuh ke Pantai Pangandaran. Waktunya? Dari hari kamis, 6 Juli sampai Sabtu 8 Juli. "Sebentar amat !!" itu komentar Naila yang pertama. Sekali lagi, Papah & Mamah minta Naila buat mengerti, bahwa saat ini itulah yang bisa kami berikan padanya, dan untungnya gadis kecil ini mau memaklumi.

Jadilah, rabu malam, Mamah punya kesibukan ngepak. Pekerjaan satu ini (dari dulu) jelas sudah bukan keahlian Mamah. Sampai jam 11 malam, Mamah masih milah-milih pakaian untuk Papah, Mamah, Naila, Rey & Zahra. Ngepak buat 3 hari 2 malam aja, syuusyaaahnya minta ampun. Hampir seisi lemari dikeluarin semua. Sampai diejekin Papah. Versi unstable-nya: Pakaian nggak muat ke dalam koper dan hand bag. TERLALU BANYAK. Setelah disortir lagi, (dibawa seperlunya), Akhirnya muat juga, dalam 1 koper dan 1 hand bag (Tapi di akhir cerita, terbukti juga bahwa Mamah KEBANYAKAN bawa baju, karena baju bersih yang dibawa balik ke Bandung di hari Sabtu itu muat dalam 1 Koper). :-(

Karena pengen berangkat nyantai, kami berangkat dari Bandung pukul 09.45 (Maksudnya santai adalah, nggak terburu-buru harus bangun pagi, sarapan dll). O iya, Supaya rame, kami mengajak Nenek (Ibunya Papah), Aa Dika & de Alif (Sepupu2nya Naila, Rey & Zahra) ikut ke Pangandaran. Pengennya sih ngajak yang lain juga, tapiii apa daya nggak muat ... di mobilnya.

Akhirnya Formasi di Kijang hitam kami (bukan Kambing hitam lhooo), Papah sebagai pengemudi ditemani Naila duduk di samping. Naila duduk di depan, soale... kadang2 masih suka mabuk darat. Mamah dan Zahra juga Rey, duduk di baris tengah, Sementara Nenek, Aa Dika dan de Alif berbagi kursi bagian belakang. Kijang Memang Tiada Duanya ... Muat semua termasuk koper dan hand bag hasil perjuangan Mamah semalam.

Jarak Bandung-Pangandaran yang cukup jauh (sekitar 211 km) kami tempuh dengan kecepatan biasa saja. Maklum, tidak ada jalan tol, jadi si Papah nggak bisa pura-pura jadi Schumi, walaupun kadang2 di trek tertentu suka juga sulap-salip mobil lain. Anak2 bergantian, tertidur dan terbangun.
Kami berhenti untuk makan siang di RM Gentong, Ciawi. Kami berhenti untuk makan siang, di RM Gentong, Ciawi, Tasikmalaya. RM khas Sunda, dengan bangunan ala ‘Saung’, cuman Saung yang ini letaknya tepat di pinggir jalan.

Setelah perut terisi dengan gurame goreng, sayur asem, nasi tutug oncom + ikan peda … Nikmat sekaliiii … perjalanan dilanjutkan. Akhirnya kami sampai di Pantai Pangandaran pukul 15.30. Kami langsung menuju Hotel Fortuna, di jalan Kalen Buaya, Pantai Barat Pangandaran. Mamah sengaja pilih hotel ini, karena letaknya yang tidak jauh dari Pantai Barat. Jadi klo mau ke Pantai, kami cukup berjalan kaki sajah. Apalagi di Hotel ini juga ada kolam renangnya. Klo bawa anak-anak rekreasi, kolam renang seakan sudah jadi fasilitas wajib. Kami booking 2 kamar executive yang masing-masing dilengkapi dengan 2 buah tempat tidur Queen size dan kamar mandi, tv dan ac (di pinggir pantai kan hawanya panas toh???). Kamar yang kami booking letaknya bersebelahan, nomor 101 & 102, dan letaknya tepat di depan kolam renang. Asyiiknya lagi, ke-2 kamar ini punya pintu penghubung.

Anak-anak sudah tidak sabar, untuk langsung main ke pantai. Jadi setelah check in dan nyimpan barang-barang di kamar, kami langsung pergi ke pantai. Heran juga, padahal kan sedang libur sekolah. Expektasi Mamah tadinya hotel bakal full booked dan pantai bakalan penuh. Ternyata masih banyak kamar kosong di hotel dan Pantai nya lengang. Mungkin karena kami datang di hari kamis.

Bermain pasir, berkejaran di ombak, Naila, Aa Dika dan de Alif, enjoy sekali. Sementara Rey masih takut-takut dengan ombak. Mamah dan Nenek saling bergantian menggendong Zahra. Mamah masih belum pede, ngajak Zahra main di laut ataupun berenang. Padahal Zahra kan sudah 7 bulan, mestinya sudah bisa yaa… Keasyikan bermain di pantai, sampai2 kami tidak sadar, kalau matahari sudah menghilang di garis cakrawala. Ombak sore pun makin besar. Klo tidak di-iming-imingi bahwa besok pagi masih bisa bermain ke pantai lagi, Naila hampir tidak mau diajak kembali ke hotel.

Sesampainya di hotel, anak-anak masih belum puas main air. Kali ini mereka nyemplung ke kolam renang hotel. Klo di Bandung, mana mungkin Mamah kasih ijin di atas jam 6 sore masih berenang di kolam air dingin, Tapiii … ini kan liburan. Aturan2 kita tinggalkan saja di rumah yaaa … Jadinya sampai jam 7 malam, anak-anak masih kecipak-kecipuk di kolam renang. Demi praktisnya, Mamah langsung aja pesan makanan buat makan malam di hotel, Tapiii … “Maaf, Bu Restoran Hotel sudah tutup. Kokinya sudah pulang”. Alamaaak . . . mentang-mentang, tamunya masih sedikit, jadi jam 7 malam, Restoran Hotel sudah tutup. Akhirnya, selama anak-anak mandi, Papah jadi sukarelawan pergi putar-putar cari makanan.

Untung saja papa berhasil pulang dengan membawa 6 nasi putih bungkus + ikan kerapu bakar + cumi goreng tepung + udang goreng tepung. Kami semua yang sudah kelaparan, langsung melakukan aksi “SERBU”. Sampai Naila dan Rey, yang biasanya makannya syuusyah, kali ini minta “Nambah”. Anak-anak kelaparaaaa … n. Hampir saja Papah & Mamah nggak kebagian. Papah menghibur diri: “Nggak apa-apa, Papah lagi diet. Makannya cukup sedikit aja”. Tapiii besok di rumah makan, ‘balas dendam’ ya Paaa … ;-)

Badan lelah, perut kenyang, hati riang, malam itu kami semua tidur nyenyak. Bahkan Zahra yang biasanya di Bandung, bangun malam sampai 3x, Malam itu hanya bangun 1x. “Capeeek ya ‘Nak, sssttt … jangan besuara terlalu keras. Papah dan Rey yang tidur di kasur sebelah, nanti terbangun”.

Naila tidur dengan Nenek di kamar sebelah. Sementara Aa Dika dan de Alif, berbagi kasur di sebelah mereka. Selamat Malam, Selamat Tidur semuanyaaaa . . .

(bersambung)
posted by Amalia @ 1:28 PM  
2 Comments:
  • At 9:52 AM, Anonymous Anonymous said…

    duh senengnya... Naila kira2 masih kekecilan ga ya buat main di Pangandaran... kalo aku sih suka banget ke sana, sampe pas hanimun aja ke sana 3 hari :D

     
  • At 2:33 PM, Blogger Noenoe said…

    RM Gentong,..6 th lalu kami sering mampir ke situ mbak,..dalam perjalanan Bogor-tasik,...enak ya pindangnya.
    btw, kijang memang tiada duanya,...pssst pesan sponsor ya,..ha ha ha

     
Post a Comment
<< Home
 

Daisypath Ticker

   
 

Our Birthday :
 
Lilypie 6th to 18th Ticker
 
Lilypie 5th Birthday Ticker
 
Lilypie 2nd Birthday Ticker
About Me

Amalia
Bandung, Indonesia
a Wife, Mother of 3 children, an Employee


See my complete profile
Previous Post
Archives
Shoutbox


Free shoutbox @ ShoutMix

My Family
Coretan Naila
Links
Powered by

Free Blogger Templates

BLOGGER
Free Shoutbox Technology Pioneer

since 06/10/06
Counter
Counter