Di awal-awal kehidupan kalian ... Dimana jalan yang akan ditempuh, insya allah masih panjang ... Jangan pernah lupa untuk sesekali menengok ke belakang, kenangan-kenangan yang nantinya menjadi bekal untukmu melangkah di masa datang ...

 
Tuesday, January 23, 2007
Piagam Naila
 
Senin sore 22 Januari 2007, Mamah baru saja tiba kembali di rumah, ketika Reyhan memberikan 'laporan': "Mamah, kau dicari kakak". Capek dan penat, pingin cepat mandi, Mamah mengiyakan saja, sambil langsung masuk ke kamar, dan bersiap untuk pergi mandi. Karena Zahra pun sudah sibuk menyapa Mamah - bahkan mengikuti Mamah ke kamar, tak sabar pula ingin segera bermain dengan Mamah. Tak lama, Naila ikut masuk ke kamar sambil tersenyum dan kemudian menyodorkan sebuah . . . PIAGAM. Di atasnya tertera:

PIAGAM PENGHARGAAN
SD BINA TALENTA memberikan penghargaan kepada
Naila Fadhilah F
sebagai Juara I lomba Hafidul Qur'an
Pada Lomba Intern SD BINA TALENTA yang diselenggarakan
pada hari Jum'at, 19 Januari 2007

Alhamdulilah, ternyata Naila mendapat predikat Juara I lomba hafalan doa dan surat, yang diselenggarakan oleh SD BINA TALENTA menyambut Tahun Baru 1 Muharam 1428 H. Memang sejak kamis malam, Naila sudah memberitahu Mamah, bahwa Naila terpilih untuk mewakili kelasnya dalam perlombaan Hafalan doa-doa dan surat-surat Al-Qur'an. Tak ada persiapan khusus untuk kegiatan yang dilaksanakan pada hari Jum'at 19 Januari 2007 itu. Jum'at sore, ketika Mamah tanya bagaimana perlombaannya, dengan yakin Naila menjawab, bahwa insya allah Naila bisa. Dan pagi tadi, Naila pergi sekolah dengan semangat, karena di upacara bendera pada hari senin pagi-lah, pemenang perlombaan akan diumumkan.

Alhamdulilah juga, doa dan upaya Naila rupanya mendapatkan ridho dari Allah SWT, sehingga Naila dapat meraih predikat Juara ke-1.

Memang seingat Mamah, Naila selalu ingin menjadi Yang Terbaik (keturunan ???... :-)). Sifat ini sempat menjadi bumerang juga. Di perlombaan-perlombaan yang menurut Naila, dia tidak punya kans untuk menang (mis. Lomba Lari, Lomba Balap Karung, Lomba Makan Kerupuk dll), Naila memilih untuk TIDAK MAJU sama sekali. Waktu Naila kelas 1, Mamah sampai sering ber-'konsultasi' dengan ibu Iis, wali kelas Naila saat itu, bagaimana caranya menghilangkan 'ketakutan kalah' dalam berkompetisi, bahwa Menang atau Kalah itu tidak masalah, selama kita sudah berusaha sebaik mungkin.

Alhamdulilah, seiring umurnya yang bertambah, dibantu juga oleh Ibu Guru, baik bu Iis di kelas 1 maupun ibu Heni di kelas 2, sedikit demi sedikit Naila bisa menghilangkan ketakutan 'kalah sebelum bertanding'.

Pengalaman Naila yang pertama dalam berkompetisi, mungkin sedikit banyak mempengaruhi, kenapa Naila sempat tidak PD apabila ikut serta dalam suatu 'perlombaan'. Sewaktu Naila berusia 4 tahun, dan masih duduk di TK-A, Sekolahnya saat itu, TK Sandy Putra mengadakan suatu acara memperingati Hari Besar Keagamaan. Mamah lupa, apakah itu memperingati Isra Mi'raj ataukah Tahun Baru Islam. Hanya saja salah satu acaranya adalah lomba Membaca Surat Al-Fatihah, yang diikuti oleh seluruh anak TK-A. Dari sekitar 25 orang anak TK-A yang ikut serta, setiap anak maju satu persatu ke atas panggung dan membacakan surat Al-Fatihah, ada yang mogok, ada yang malu2, ada yang lupa sebagian ayat, tapi ada pula yang lancar. Salah satunya yang lancar membacakan surat Al-Fatihah adalah Naila.

Karena Mamah mengikuti dari awal sampai akhir, Mamah koq yakin, minimal Naila bisa menjadi Juara ke-3, karena berdasarkan pengamatan Mamah, hanya ada 2 orang anak TK-A, yang membaca Al-Fatihahnya lebih lancar dari Naila. Tapi ketika 3 orang juri mengumumkan pemenangnya, ternyata Naila tidak menjadi salah satu pemenang.

Naila yang sejak datang ke sekolah dan melihat piala berjejer, kontan waktu itu menangis karena kecewa. Padahal Mamah tidak mendoktrin Naila tentang kemenangan sebelum pergi pagi hari maupun malam sebelumnya. Mamah coba menghibur Naila, dengan mengajak Naila langsung ke Fantasi-Land di Griya Buah Batu, sepulangnya dari acara di TK-nya itu. Ketika tiba2, Mamah mendapat telpon, dari Kepala Sekolah TK Sandy Putra, yang memberitahukan bahwa telah terjadi kekeliruan. Bahwa ternyata salah seorang juri, salah dalam menjumlah, bahwa sebetulnya Naila menjadi juara ke-3 (Persis seperti feeling Mamah), dan Pialanya bisa diambil di sekolah sekarang juga.

Mamah dan Naila langsung balik ke TK Sandy Putra, yang ternyata sudah sepi, tidak ada lagi anak-anak dan para ortu-nya. Hanya Kepsek dan para guru yang masih ada, yang langsung menyambut Naila dan meminta maaf pada Naila serta menyerahkan Piala Juara ke-3. Naila senang bukan kepalang. Malahan Naila sempat berpesan kepada salah seorang juri untuk tidak mengulangi lagi kesalahan dalam menjumlah. Kurang lebih begini kata-kata Naila saat itu: "Makanya Ibu jangan salah lagi yaa...!". :-)

Sebetulnya dalam suatu acara yang melibatkan anak-anak balita, Mamah lebih prefer jika SEMUA peserta mendapat hadiah. Tidak perlu dulu-lah, predikat juara ke-1, ke-2 dstnya. Karena bagi anak-anak itu yang penting kegembiraannya, bahwa mereka berani tampil di atas panggung pun itu sudah merupakan prestasi. Karena Mamah melihat sendiri, 'akibat' dari Perlombaan itu, Naila sempat tidak PD untuk ikut dalam 'permainan' yang ada unsur kompetisinya, karena takut kalah. Butuh waktu dan upaya untuk menghilangkan 'ketakutan' itu.

Alhamdulilah, sekarang insya allah, Naila sudah lebih Berani dan PD. Yang penting usaha dan doa-nya dulu, soal kalah ataupun menang itu bukan yang utama. Jika kita kalah, insya allah lain waktu kita bisa menang. Tentunya apabila kita berusaha lebih baik lagi. Insya allah.

posted by Amalia @ 1:29 PM  
10 Comments:
  • At 6:53 AM, Anonymous Anonymous said…

    selamat ya kak naila,..hebat euy ponakan tante,..siapa dulu dong tantenya,..lho?
    Btw kita mesti terbiasa membesarkan anak dgn pujian ya Bun, kek di skull jpn dulu, biar cm menang lomba gasing jg ada piagamnya, Mas Ilham byk skl dpt piagam dr skullnya, ya lomba maraton meski cm no 14, nggambar, dsb.

     
  • At 11:49 AM, Anonymous Anonymous said…

    Selamat buat Naila ya... Apel emang ga pernah jatuh jauh dari pohonnya ;-p
    Aku jadi inget sama Bianca yang punya sindom 'harus jadi juara 1'. Kami juga sempet prihatin. Takut kalo2 dia ga siap dengan kenyataan bahwa ga selamanya dia bisa jadi nomor 1. Kami selalu mendoktrin dengan prinsip: it's okay to be number 2, as long as she's tried her best. Dan juga ngingetin bahwa buat kami dia tetep spesial, no matter juara berapa pun dia. Puji Tuhan, sekarang emang kondisi mentalnya sudah lebih baik... :D

    BTW, kalo dipikir2, harusnya sih kita bisa ya mulai ngerjain kerjaan kita di rumah, semua fasilitas remote kan sekarang udah available. CUman budaya kita emang masih menganut prinsip "harus keliatan secara fisik" ;-p Biar semua kerjaan beres, kalo orangnya ga keliatan di kantor tetep aja nilainya kurang. Apa karena bos nya sebenernya cumankangen aja ama kita ya? :))

     
  • At 12:25 PM, Blogger Nia said…

    Selamat ya Naila, semoga hafalan doa dan suratnya makin banyak di masa yg akan dtg.

    Setuju mbak, klo lomba utk balita emang bgsnya semua peserta yg ikut dpt hadiah semua anak yg ikut happy.

     
  • At 1:33 PM, Blogger ratnaningsih said…

    yap setuju anak-anak emang sensitip banget soal juara-juaraan gitu.
    sudah mau ikut aja sudah alhamdulillah.kalo tambah juara ya tambah alhamdulillah

    selamat ya untuk naila semangat terus untuk menghafal.

     
  • At 8:42 AM, Blogger Krisna Muslim said…

    Selamat ya ka'naila...
    Salam dari Mamat dan Kori

     
  • At 9:32 AM, Blogger Anty's said…

    Alhamdulillah...auntie gag jadi bangis...:D
    Buat naila...slamet yach...Semoga tambah pinter hafalan2 ngaji n pelajaran di skull nya...

     
  • At 12:41 PM, Blogger Lita Uditomo said…

    selamat buat Naila..:)
    *big hugs*

    daku setuju banget..
    berkompetisi itu penting untuk melatih ketangguhan anak.

    tapi mmg anak2 juga harus pny pengertian bhw dlm suatu kompetisi dia tidak hrs selalu jadi juaranya, krn pasti selalu ada yg menang ada yg kalah.

    Yg penting adalah prosesnya..

    *nice posting* ;)

     
  • At 6:35 PM, Anonymous Anonymous said…

    wah... aku banyak belajar dari posting ini.
    emang kadang anak kena sindrom "takut kalah" ya. salut dgn cara Teh Lia bikin Naila jadi lebih percaya diri :)

     
  • At 3:47 PM, Blogger liza said…

    selamet naila, ga ada kado selain salut.. :) keep going yah dear, klo bisa jangan sampe lupa dan dipake sampe besar nanti amiinn....
    iyah mba alhamdulilah daku sehat hehe... iman juga alhamdulilah suka smua masakan indonesia, cuma memang masih agak picky klo makan sayur.

     
  • At 6:58 AM, Blogger Ninis said…

    Selamat ya, Kak Naila :)
    Bravo!!! Hebat!!!

    Terus ukir prestasi ya :)
    Kak Naila tambah cantikkkk deh ... keliatan beranjak remaja ... hehehe ... ;)

     
Post a Comment
<< Home
 

Daisypath Ticker

   
 

Our Birthday :
 
Lilypie 6th to 18th Ticker
 
Lilypie 5th Birthday Ticker
 
Lilypie 2nd Birthday Ticker
About Me

Amalia
Bandung, Indonesia
a Wife, Mother of 3 children, an Employee


See my complete profile
Previous Post
Archives
Shoutbox


Free shoutbox @ ShoutMix

My Family
Coretan Naila
Links
Powered by

Free Blogger Templates

BLOGGER
Free Shoutbox Technology Pioneer

since 06/10/06
Counter
Counter