Sangkuriang diberi tugas oleh Dayang Sumbi untuk membuat danau lengkap dengan perahunya dalam waktu 1 malam, Raden Bandung Bandawasa diminta oleh Rara Jonggrang untuk membuat 1000 Candi dalam 1 malam. Positive Thinking-nya :-), Mamah ngga diminta untuk menyelesaikan tugas dalam 1 malam, tapi teuteup sajah, Mamah merasa dikasih "Mission Impossible" sama Bos di Kantor.
Begini awal ceritanya: Memasuki tahun 2007 dan meninggalkan tahun 2006, Mamah merasa kehilangan banyak sekali waktu. Seakan-akan waktu yang disediakan 7x24 jam tiap minggunya itu kurang. 2 Minggu terakhir di tahun 2006, Mamah disibukkan dengan training. Padahal target proyek yang seharusnya selesai akhir tahun 2006, tidak terkejar *sigh* alias molor ke tahun 2007.
Tanggal 2 Januari 2007, Mamah masuk kantor dengan Semangat dan Resolusi Baru untuk secepatnya menyelesaikan proyek yang 'carry over' dari 2006. Ketika tiba-tiba, disodori tugas baru, yang harus selesai akhir Januari 2007. Tugas diberikan tanggal 2 Januari sementara tanggal 9 Januari, Prototypenya sudah harus dipresentasikan, padahal data mentahnya masih Total Acak-Acakan. Kalau dilihat scope tugasnya, rasa-rasanya Mamah pengen angkat tangan, tapi Mamah ngga bisa berkelit atau pun menolak tugas yang ini. Bos Mamah sebetulnya sudah sangat maklum, klo Mamah bisa dikategorikan "Overload" di awal tahun 2007 ini. Tapi ternyata "Request" dari Top Management (aka Salah seorang Direksi), yang meminta klo "Proyek Sangkuriang" ini Mamah yang kerjakan. Bos Mamah sampai mencoba menghibur: "Yaah. Itulah resikonya, jadi orang yang dianggap mampu dan dipercaya kinerjanya selama ini, malah jadi banyak tugas yang diberikan". Coba, apa ngga tersanjung di-"semangati" begitu??? [Pinter juga pak Bos ini ngasih semangat sama anak buah :-)]. Apalagi Mamah termasuk orang yang klo diberi 'tantangan', memang selalu ingin membuktikan 'kemampuan'. Mamah pikir, SEMUA orang pasti ingin di-AKUI KEMAMPUANNYA.
Jadiii, ya sudah, Dengan mengerahkan segala kemampuan dan daya upaya, Mamah coba buat menyelesaikan "Mission Impossible" ini.
Itulah alasan yang utama kenapa Mamah, sekian lama ngga ngapdet blog ini. Ditambah koneksi internet yang juga tidak mendukung. Padahal Mamah punya Banyaaaaaaa....aaak sekali cerita tentang Naila, Reyhan dan Zahra yang pengen Mamah posting. Ada cerita liburan Naila di Jakarta, cerita isi raportnya Reyhan dan Pengalaman Reyhan tentang melihat Penyembelihan Sapi Iedul Adha kemaren, tentang Zahra yang sudah mulai jalan and punya hobi 'membaca' dan udah bisa nyanyi bagian lagu Burung kakaktua dan Cicak di Dinding, tentang ini... tentang itu...Hiks...Kayaknya semua cerita itu bakalan sulit diposting dalam waktu dekat ini. Tapi Sssttt... kadang-kadang, Mamah masih coba curi-curi sedikit waktu buat BW, dengan alasan menghilangkan stress...hehehe..
Mohon Doa dan Restunya yaa... mudah-mudahan 'Proyek Sangkuriang' ini bisa daku selesaikan secepatnya, and daku bisa kembali ke ritme kehidupan yang tidak se-hektik sekarang sehingga kembali bisa menjaga tali silahturahmi di Jagad Maya ini....
PS.: Keruwetan Mamah masih ditambah, ketika Mamah masih harus 'merelakan' seorang asisten di rumah, yang mudik dulu pasca Iedul Adha. Wuaduh... Mamah ngga tega ninggalkan anak-anak sendirian dengan seorang asisten, apalagi Zahra lagi sangat tertarik dengan tangga di ruang keluarga, jadi Zahra harus diawasi Super Ketat. Sementara Reyhan belum full-mandiri, masih perlu bantuan dalam mandi dan makan. Apalagi kadang-kadang Reyhan suka keluar isengnya, ngegodain Zahra, yang ujung-ujungnya bisa berakibat terjadi perang 'bharatayuda' skala kecil di rumah. Huh... Mamah tahu betul, butuh stamina dan kesabaran tinggi buat menghadapi sepak terjang ke-3 buah hati Mamah itu ... :-). Itu sebabnya, Mamah ngga bisa yakin 100% kalau 1 orang asisten bakal bisa menghadapi segala kerepotan itu. Akibatnya, setiap hari Mamah 'terlambat' 1 jam ke kantor karena Mamah baru pergi setelah Reyhan dan Zahra beres mandi dan makan, and 'maksa' setiap jam istirahat siang, buat pulang ke rumah dulu, and nyuapin Reyhan & Zahra makan siang. Akankah kali ini, Mamah dapat 'Surat Peringatan'? ...hiks...hiks.. Mudah-mudahan saja tidak. Yang pasti, kalau dilihat dari track record absensi, jelas Mamah tak usah berharap dapat penilaian BAIK.
Jika sudah begini, kadang suka timbul satu pertanyaan dari dasar hati. Apakah ini pertanda dari-NYA, bahwa Mamah memang harus memilih SALAH SATU aka berhenti kerja ??? Tapi egoiskah Mamah, jika sampai saat ini Mamah masih 'enjoy' dengan segala 'hektik' di kantor ??...Dilema "Ibu Bekerja" ini sudah 'menghantui' sejak Naila lahir 8 tahun yang lalu. Biasanya muncul, bila Mamah lagi 'defisit' asisten, atau anak sakit sementara ada kerjaan yang sangat urgen sifatnya di kantor, tetapi Dilema ini kemudian bisa hilang jika para asisten sudah datang lagi dan anak-anak sehat serta bisa menjalani rutinitas yang biasa tampa ada keluhan.
Akhirnya, hanya kepada-NYA jua, Mamah menghadap, dan meminta, Semoga Dilancarkan semua cita-cita dan harapan Mamah. Semoga dituntun-NYA semua langkah Mamah di dunia fana ini. Amien. |
Mamah Naila...ayo...kamu pasti bisa. Toh semua ini juga demi anak-anak kan...
Hanya semangat yang bisa kuberikan sebagai pengagum rahasiamu mbak (halah yok opo iki, sekarang bukan rahasia lagi hihihi). Selama ini kagum aja liat mbak Amel yang smart, mandiri, dan dikelilingi angel2 kecil yang menakjubkan. Subhanallah....