"Mamah, ini hari apa?". Kalimat tanya tersebut merupakan kalimat rutin yang setiap hari PASTI dilontarkan oleh Reyhan. Waktunya tidak selalu sama. Kadang di pagi hari, tidak lama setelah Reyhan bangun, kalimat itu sudah dilontarkannya. Tapi ada juga hari dimana, kalimat tersebut baru diutarakan malam hari, sekitar pukul 7 malam. Tapi Mamah bisa memberi 'jaminan', sampai saat ini bisa dikatakan TIADA HARI TANPA KALIMAT TANYA tersebut...:-) Konteks kalimat tanya tersebut bagi Reyhan, adalah pulang atau tidaknya Papa ke rumah. Jika Jawabannya BUKAN hari Rabu atau Jum'at (aka Senin, Selasa, Kamis), maka Reyhan akan mulai menyanyikan lagu "Menghitung Hari" : Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum'at, Sabtu, Minggu Itu nama-nama hari Hari Minggu tidak sekolah aku bantu ibu di rumah saja hahaha... Lagu "Menghitung Hari"-nya memang bukan lagunya KD...:) Tapii...jika jawaban Mamah adalah hari Rabu atau Jum'at, Reyhan akan bersorak gembira dan bersiap-siap untuk menunggu Papa datang. Duluu Naila kecil pun sukaa sekali bertanya kapan Papa Pulang. Apalagi zaman Naila dulu, Papa Belum punya mobil sendiri dan belum ada Cipularang. Jadi Papa memang hanya pulang di hari jum'at saja. Tapi kalau sekarang, sebisa mungkin Papa menyempatkan diri untuk pulang di tengah minggu pada hari rabu. Jikalau jalanan lancar, papa bisa sampai di rumah pukul setengah delapan malam. Alhamdulilah, ada waktu sedikit untuk bertemu dan bercengkrama dengan anak-anak. Walaupun untuk itu, besok paginya Papa sudah harus berangkat pukul 5 pagi dari rumah. Papa pasti SANGAT LELAH. Tapi Papa memang seperti itu. Orang yang selalu menomorsatukan anak-anak. Bisa dibilang motto Papa: "Apapun demi anak". Orang bahkan cenderung memberikan penilaian bahwa Papa memanjakan anak-anak. Hampir 100% boneka dan mainan Naila dan Reyhan yang sekarang berserakan di segala penjuru rumah, hasil transaksi papa di toko. :). Naila dan Reyhan pun tahu betul, percuma minta dibelikan mainan sama mama, jarang dibelikan. Tapi kalau minta sama Papa, biasanya tanpa banyak berargumen, papa pasti belikan. Untuk soal yang satu itu, Mamah belum berhasil mengajak Papa 'ber-koalisi". Walaupun Mamah sudah mengajukan pendapat dari para ahli, bahwa orang tua harus saling mendukung, biar anak ngga bingung, tapi Papa kadang mengijinkan/membolehkan apa-apa yang tadinya dilarang/tidak diijinkan oleh Mamah. Ketika Reyhan menginginkan mainan "walkie talkie" di satu toko mainan di BSM, mainan itu sudah didekapnya di dada. Tapi Mamah sudah 'shock' duluan melihat harganya. Jadi Mamah bujuk Reyhan untuk menyimpan kembali mainan tersebut ke display, dan apa kata Reyhan: "Mustinya tadi Mamah jangan ikut ke BSM. Kalau Mamah ikut, aku ngga bisa beli mainan". Halah... :-( dan ternyata pada akhirnya 2 minggu kemudian, mainan tersebut betul-betul dibelikan papa, dengan dalih, harganya sudah diskon dan Mamah waktu itu tidak ada di TKP (Tempat/Toko Kejadian Pembelian...:)). Tak heran, pertanyaan "ini hari apa?" selalu terlontar setiap hari dari Reyhan, kan??? :-) updated: Terima kasih untuk teman-teman yang telah mendoakan kesembuhan Papa. Rupanya cuaca Jakarta yang tidak bersahabat, dan kondisi Papa yang capek, menyebabkan Papa harus 'beristirahat dulu di rumah' selama 2 hari. Hari ini Papa sudah mulai beraktivitas lagi, walaupun lidah masih berasa pait. Mudah2an perjalanan Papa pulang ke Bandung sore ini tidak mengalami hambatan. Alhamdulilah, wiken ini Long Weekend, jadi Papa bisa beristirahat lama-an dikit di Bandung. |
mungkin untuk menghilangkan rasa bersalah papa krn jauh dari anak2...jadi ga tega nolak.....
pasti loe kesel bgt ya.....larangannya dilanggar sama papa...hehe
senasib Mal....