Kemaren sore ketika sedang bermain, Reyhan menabrak pintu. Sadar bahwa kecelakaan itu terjadi karena ulahnya sendiri, Reyhan tidak menangis, padahal bunyi 'tabrakannya' itu lumayan kencang. Ketika Mamah hampiri, Reyhan sedang mengusap-ngusap dahinya. Ramalan Mamah, kayaknya dahi itulah yang pertama kali mencium pintu. Akhirnya Mamah mengeluarkan 'jampi-jampi', sambil mengusap-usap dahi Reyhan: "Jampe Jampe Harupat, Geura Gede Geura Lumpat"...hehehe..(Jampi-jampi orang sunda :)). Komentar Reyhan: Mamah, tadi ada bintang-bintang keliling kepalaku yaa... (hahaha... kebanyakan nonton film kartun nih...) :-D --------- Parakan Arum Idol, rajin berlatih. Walaupun gelar sudah di tangan, tak mau cepat berpuas diri. Jika dulu, hanya menyelesaikan suku kata terakhir di bait lagu, sekarang ini, Zahra sudah hafal SELURUH bait lagu Cicak di Dinding: tiiithaaaa....tiiithaaa....Iiing Iiiiaaam....Iiiaaamm....hahahap thaathaannng....aaammmm Haaaap.....thaataaap Begitu senangnya Zahra akan lagu ini, sehingga ketika bi Ade -pengasuhnya- menyanyikan lagu Bintang Kecil, dengan harapan si Nona Kecil kenal dengan lagu yang lain, Zahra menangis, ngga mau lagu yang lain. Selain itu sekarang Zahra 'resmi' sudah masuk SBSP-FC aliyas SpongeBob SquarePants Fans Club. Resmi karena sekarang, si Nona Cilik sering sekali menyenandungkan himne (harap dilafalkan menggunakan soundtracknya Film Si Celana Kotak yaa...): Phooo...phooob...paaann...paaaann (Baca: Sponge Bob Square Pant) Phooo...phooob...paaann...paaaann (Baca: Sponge Bob Square Pant) Di usia 16 bulan, Gigi Zahra memang baru 5, tapi itu tidak menghalanginya untuk meminta makanan, apapun yang sedang dimakan oleh Papa, Mama, Naila ataupun Reyhan. Yang paling disukai Zahra sekarang adalah apabila salah seorang dari kami entah itu Papa, Mama atau Naila duduk dan makan di meja makan, maka Zahra akan minta di-dudukkan di kursi makan dan ikut makan bersama kami. Apalagi kalau sampai kemudian Zahra diberi piring dan sendok sendiri... Wah si Nona Kecil berusaha makan sendiri dengan lahap...:) Hasilnya? Saat ini tentu saja, lebih banyak yang berceceran daripada yang betul-betul berhasil disuapkannya ke dalam mulut mungilnya. Komunikasi 2 arah pun dengan Zahra sekarang sudah bisa dilakukan. Jika ada platik bekas makanan di lantai, Mamah sudah bisa 'menyuruh' Zahra untuk mengambilnya dan memberikannya pada Bibi untuk dibuang. Atau ketika malam tiba dan Zahra sudah mengantuk, maka Zahra akan berjalan ke arah kamar tidur dan mencoba membuka pintu, sambil berkata: "niinumm thuthu" (=minum susu). "Mama", "Papa", "Teteh", "Aa", Thithaa (bi Isah), Thaade (bi Ade)... adalah nama-nama panggilan dari Zahra untuk kami. Hanya saja kadang masih suka tidak mau susah. Papa pun dipanggilnya "Mama". Seperti hari minggu siang kemarin. Mama sedang menonton TV, sambil mengawasi Zahra yang sedang bermain, ketika Zahra mengangkat mainannya dan memanggil : "Mamaaa... Mamaaa" sambil matanya melihat ke arah Papa sedang membaca koran. Merasa tidak dipanggil, papa tidak bereaksi. Mama mencoba mengkoreksi Zahra: "Itu Paapaa... Mamah iniii" sambil menepuk dada sendiri. Tapi Zahra tak peduli. Dia bangkit berdiri, sambil membawa mainan yang rupanya ingin diperlihatkannya pada Papa, seraya teuteup memanggil-manggil: "Mamaaa...Mamaaa"....:) Sebagai anak ke-3, Zahra punya banyak keuntungan. Dibandingkan Naila dan Reyhan, Zahra banyak mendapat stimulasi. Zahra banyak mencontoh apa yang dilakukan oleh ke-2 kakaknya. Jika ke-2 Kakaknya sedang saling berteriak, Zahra ikut 'nimbrung' meramekan perang 'bharatayudha'. Tinggallah Mamah yang pusing 7 keliling di tengah kancah peperangan. Jika ke-2 kakaknya sedang bercanda tertawa-tawa, Zahra akan ikut tertawa dan bercanda bersama Naila dan Reyhan. Nah, keterampilan baru Zahra adalah memanjat lemari... hah lemari ??? Iya... LEMARI !!!, Lemari TV !!!, juga didapat dari hasil observasi yang dilakukan Zahra terhadapa Reyhan dan Naila. Karena ke-2 kakaknya ini, selalu memanjat lemari untuk menyimpan barang-barang mereka jauh dari jangkauan Zahra. Fiuh... sepertinya Mamah sekarang tidak perlu takut dengan perkembangan motorik Zahra.. :). Berfikir logis pun Zahra sudah bisa. Zahra tahu untuk naik ke meja komputer, maka dia perlu memanjat kursi terlebih dahulu...:) Zahra paaling senang, jika dia diijinkan untuk memakai tas sekolah. Dengan tas di punggung, Zahra akan berjalan ke arah pintu dan memanggil-manggil: "Memeee... Memmeee" (Mang Eme, sopir yang selalu menjemput dan mengantarkan Naila dan Reyhan ke sekolah). ..:)
|
Duh..Zahra ud pinter en lucu banget ya mbak. Weleh Zahra kecil kecil ud jadi fansnya SBSP yah..hi.hi.hi.