Ini satu cerita yang tertinggal dari masa 3 minggu menjadi FTM Sementara. Hari-hari pertama menjadi FTM Sementara merupakan hari-hari yang menyenangkan. Segalanya kukerjakan dengan ikhlas dan hati riang. Anak-anak pun nampaknya menikmati, terutama Zahra yang kembali mendapatkan kedekatan dengan Mamah, 24 Jam Non Stop. (Kalau Naila dan Reyhan kan harus sekolah, jadi ngga bisa nempeeeelll terus ke Mamah 24 Jam seperti Zahra... :-) ). Bahkan untuk ke kamar mandi pun, Mamah harus curi-curi waktu, karena sebentar saja Mamah menghilang dari 'radar'-nya Zahra, Sang Nona Cilik sudah memanggil-manggil: "Mamaaa...". Sekarang Mamah ngerti kenapa orang suka tanya: "Sudah punya berapa buntut-nya?"...hihihi... Karena Mamah memang merasa seperti punya buntut, Mamah ke dapur, Zahra ikut ngintil ke dapur, Mamah ke kamar, di belakang ada yang kerepotan berlari-lari mencoba menyamai langkah Mamah yang panjang-panjang...hahaha...
Minggu pertama, berlalu dengan sukses dan mudah. Terutama acara menyuapi Zahra. Menyuapi anak usia 1-tahun-an, memang selalu butuh perjuangan dan kesabaran extra. Tapi Mamah tahu 'tips'-nya. Zahra itu kalau disuapi sendirian, makannya cepat bosan. Baru 6-7 suap, maka suap-an berikutnya 95% pasti di-lepeh....Tapiiiii... kalau disuapi-nya satu piring berdua dengan Reyhan, maka Zahra akan cepat mengunyah dan menelan makanannya untuk kemudian langsung menghampiri sambil membuka mulutnya lebar-lebar: "Aaaaa....!!!". Mungkin Zahra semangat makan jika sepiring berdua dengan Reyhan, karena pengen goda-in Aa-nya yang jelas-jelas memprotes: "Mamaaaa... de Zahra jangan dikasiiiihhh... ini kan piring akuuuu!!!". ....:-). Jadi makin keras Reyhan melarang Mamah menyuapkan makanan dari piringnya untuk Zahra, makin semangat Zahra meminta bagian makanan dari piringnya Reyhan : "AAAAA......!!!". Tips lainnya, cepat-cepat menyuapkan makanan, jika Zahra sedang semangat nonton iklan ... ya betul... iklan !!!. Zahra lebih 'khusyu' nontonin iklan daripada film kartun-nya... mungkin karena kalau iklan, gambarnya lebih cepat berganti-ganti and jingle lagunya lebih 'asyik'... daripada mendengarkan Sponge Bob berbicara ...hehehehe.
Ketika di akhir minggu, Papah pulang, Mamah senang karena berharap bakal banyak mendapat bantuan dari Papah. Salah satunya: mengasuh/mengawasi Zahra apabila Mamah sedang mengerjakan pekerjaan lainnya. Lumayan, Mamah kehilangan 'buntut' selama 2 hari itu, karena gantian Zahra mengekor Papah kemana pun Papah pergi. Termasuk sewaktu Papah makan. Senang memberi pengalaman baru buat Zahra, Sambil makan, Papah menyendokkan nasi dan lauknya ke dalam piring makan Zahra sendiri, dan membiarkan Zahra makan sendiri dari piringnya. Belepotan ?? SO PASTI. Berceceran ?? JELAAASSS... Siapa yang membereskan ??? Mamah tentunyaaa... :-) Papah cukup berkomentar dan bertepuk tangan menyemangati Zahra: "Horeeee... Zahra bisa makan sendiriii...". Dan Zahra tersenyum dan ikut bertepuk tangan. Banggaaa...
Senin shubuh, Papah berangkat ke Jakarta. Senin Pagi, ketika menyuapi Reyhan dan Zahra sarapan pagi, tiba-tiba saja trik Mamah NGGA BERHASIL. Zahra tidak lagi menghampiri piring Reyhan, tapi mencoba merebut piring kakaknya sambil berkata: "Yiyiii...Yiyiii..." (aka Sendiri... maksudnya makan sendiri...memang cuman Ibu yang biasanya mengerti 'bahasa planet anaknya'...hehehehe). Tahu hasilnya akan seperti apa, padahal tadi shubuh, Mamah sudah 'melantai' (baca: mengepel lantai -red), Mamah tidak memberikan piring itu, apalagi yang punya piring sudah protes duluan : "Mamaaaa... de Zahra jangan dikasiiiihhhh!!!.. Itu makanan akuuuuu!!!". Ketika kemudian, Zahra sedang terpaku melihat iklan di TV, cepat-cepat Mamah suapkan makanan ke dalam mulutnya. APA YANG TERJADI ?? Makanan itu di-lepehnya kemudian si Nona Kecil berkata lagi : "Yiyiiii... Yiyiii...". Akhirnya Mamah menyerah. Mamah siapkan sesendok nasi dan lauknya untuk Zahra di piring terpisah, meletakkannya di hadapan Si Nona Cilik dan memperhatikan bagaimana si Nona menyuapkan nasi itu ke dalam mulutnya. Menggunakan sendok, 1/2 dari nasi itu tumpah ke lantai, kemudian tangan kiri si Nona sibuk memunguti nasi yang tumpah itu dan menyumpalkannya ke dalam mulutnya. Tak putus asa, Mamah mencoba lagi, kali ini mamah menyendokan makanan dari piring Zahra sendiri dan mencoba menyuapkan makanan itu ke mulut Zahra. Si Nona tak terima, Beliau berteriak sambil menepis tangan Mamah: "Yiyiii...yiyiiii...". Alhasil, pagi itu Mamah bisa pastikan kuantitas makanan yang masuk ke dalam perut si Nona Kecil hanya sedikit, karena Zahra menolak Mamah suapi, dan tentu saja Mamah harus menyeka wajah si Nona yang lengket, mengganti baju si Nona yang kotor, dan 'melantai' lagi lantai yang lengket terkena remahan nasi.
Siang dan sore harinya, 'drama Yiyiii...Yiyiii.." itu terulang lagi. Rupanya Zahra memutuskan bahwa mulai hari itu, Zahra mau makan sendiri. Mamah hanya berhasil menyuapkan maksimal 4 suapan ke dalam mulutnya. Sisanya kalau tidak dilepeh, yaa...mulutnya tidak mau terbuka dan kepalanya sibuk geleng-geleng.... Kesabaran Mamah betul2 diuji... Dan Mamah langsung angkat telpon dan 'menunjuk hidung' Papah sebagai biang keladi yang memberi Zahra ide makan sendiri.... Di ujung telpon sana, Mamah yakin, Papah tersenyuuuummmmm....:-) mendengar 'omelan' Mamah. hehehe...
Maghrib menjelang, Naila pulang dari Sekolah Mengaji-nya (Madrasah). Setelah Naila sholat maghrib, Mamah meminta Naila untuk mengawasi Zahra sambil Naila makan malam, sementara Mamah sholat. Keluar dari kamar, Mamah lihat bagaimana Zahra menghampiri piring Tetehnya dan dengan patuh menerima suapan makan dari Naila. AHAAA !!!. Langsung saja Mamah manfaatkan: "Kakak Illa, klo Zahra minta makan disuapin aja yaaa ... biar nanti nasi kakak ditambah lagi kalau habis". Naila mengiyakan, tapi kemudian mengajukan syarat: "Mamah boleh aku makan dan menyuapi Zahra sambil nonton sinetron CINDERELA ?". Biasanya permintaan seperti ini langsung Mamah TOLAK tanpa kesempatan buat Naila mengajukan PK (Peninjauan Ulang). Pertama, karena Naila sedang makan, kedua karena Mamah memang TIDAK SETUJU kalau Naila nonton sinetron tentang intrik-intrik di sela 'percintaan remaja'.
Tapi melihat bagaimana Zahra tunduk dalam suapan demi suapan dari Naila, Mamah berkompromi....:-). Selama 3 hari itu, setiap pagi dan siang, Mamah mengulangi adegan 'drama ...Yiyiii' bersama Zahra, sementara makanan yang sesungguhnya masuk ke perut Zahra, disuapkan oleh Naila menjelang malam, pukul 6 sore, di sela-sela perhatian Naila ke Sinetron Cinderela.....:-)
Apa yang harus dikata, Mamah memang berkompromi dengan ke-duanya.... dengan Naila dan Zahra....:-)
Untungnya, 'drama Yiyiiii' ngga berlangsung lama. Cukup 3 hari saja. Hari-hari berikutnya, Zahra kembali ke 'kebiasaan' lamanya...Tapi Kompromi dengan Naila masih berlangsung. Karena Naila pun belajar 'menundukan' hati Mamah. Yang biasanya sholat maghrib harus disuruh-suruh sekarang menjadi :
Naila (N) : Mamah sudah adzan yaaa... aku sholat duluan yaaa...
Mamah (M) : Iyaaaa....
N : Mamah aku sudah selesai sholat. Sekarang aku bisa jagain Zahra, jadi Mamah bisa sholat...
Mamah masuk ke kamar sambil tersenyum, karena Mamah yakin, kalau nanti Mamah keluar dari kamar sehabis sholat, Channel TV pasti sdh dipindah ke Sinetron Cinderela... yang memang diputar sehabis adzan maghrib....:-)
Kk Naila pinter deh bisa suapin dd`nya :)
ga kek mb Salma tuh mamnya susah.
mam yang banyak ya, biar ga sakit.