Di awal-awal kehidupan kalian ... Dimana jalan yang akan ditempuh, insya allah masih panjang ... Jangan pernah lupa untuk sesekali menengok ke belakang, kenangan-kenangan yang nantinya menjadi bekal untukmu melangkah di masa datang ...

 
Wednesday, July 19, 2006
Dejavu
 
Kejadian pertama terjadi pada saat pengambilan raport Naila di SD. Bina Talenta, Sabtu tanggal 1 Juli 2006.
Pertama-tama ibu Heni, - wali kelas Naila-, menerangkan panjang lebar bagaimana perkembangan akademis, sosial, emosi & motorik Naila selama di Kelas 2, kemudian ....
Bu Heni : "Ibu, Akhir-akhir ini Naila itu kalau membawa bekal roti atau kue, selalu memberi saya 1 potong roti atau kue-nya. Apabila saya menolak, naila selalu memaksa dengan mengatakan bahwa Ibu sudah tahu, kalau Naila akan membagi roti/kue-nya kepada saya"

Mamah: "Oooh . . . tidak apa-apa bu, memang setiap pagi, apabila saya sedang menyiapkan bekalnya ke sekolah, Naila selalu berpesan harus membawa lebih, karena yang satu potong akan dikasihkan kepada Bu Heni."

Bu Heni: "Ooo ... begitu. Saya sebetulnya tidak enak. Tapi Naila-nya memaksa. Hanya Naila saja yang selalu membagi bekalnya kepada saya ... "

Mamah: "Sudah bawaannya Naila, senang memberi. Waktu di kelas 1, Naila pernah membagi-bagikan pensilnya, dengan alasan, kalau Mamah-ku di rumah masih punya banyak. Di rumah pun begitu, kadang barang-barang yang saya rasa, masih bisa digunakan Naila, sudah Naila berikan kepada teman-temannya. "
Bu Heni dan Mamah sama-sama tersenyum maklum .. .

--- " ---


Sepulang dari Bina Talenta, Mamah langsung ke PG Pertiwi, karena jadwal pembagian raportnya bersamaan.

Pertama-tama ibu Erni, - Wali kelas Reyhan-, menerangkan panjang lebar bagaimana perkembangan Reyhan selama satu tahun berada di bawah bimbingan bu Erni, kemudian ....

Ibu Erni : "Ibu, Akhir-akhir ini Reyhan itu kalau membawa bekal roti, selalu memberi saya 1 potong roti. Apabila saya menolak, Reyhan selalu memaksa. Aku punya 2 roti, satu untuk aku, satu lagi buat bu Erni, begitu bu kata Reyhan kepada saya. Roti itu pun harus saya makan di hadapan Reyhan, bersamaan dengan Reyhan memakan rotinya. "

Mamah(tersenyum): "Oooh . . . tidak apa-apa bu. Percaya atau tidak, baru saja Wali Kelas kakaknya Reyhan – Naila, memberitahukan juga bahwa Naila juga suka ’maksa’ memberikan sebagian bekalnya roti/kue kepada ibu Gurunya. "

Bu Erni: "Ooo ... begitu. Mungkin sudah keturunan ya bu "(Bu Erni tertawa). Saya sebetulnya tidak enak. Tapi Reyhan-nya maksa. Hanya Reyhan saja yang selalu membagi bekalnya kepada saya. Yang saya salut pada Reyhan itu, Reyhan sendiri tidak pernah tertarik / kabitaan (b. Sunda) pada bekal anak yang lain, tapi kalau yang lain minta bekalnya, - Reyhan kan kalau bawa susu ultra suka bawa 3 ya bu -, yang 2 dia minum, yang 1 selalu dia berikan kepada siapa saja temannya yang minta ...

Itu Naila dan Reyhan.

Apakah Zahra pun nanti akan selalu ’memaksa’ untu membagikan bekalnya pada Gurunya ???

Dejavu

posted by Amalia @ 7:56 AM  
3 Comments:
  • At 1:53 PM, Blogger Noenoe said…

    coba saya jadi gurunya naila/reyhan bakal cepet gemuk ya,...

     
  • At 7:19 PM, Anonymous Anonymous said…

    naila dan reyhan, ke sini donk bagi-bagi bekalnya... abis tante suka laper siiiy.. hihiihy... :D

     
  • At 1:57 AM, Anonymous Anonymous said…

    Very best site. Keep working. Will return in the near future.
    »

     
Post a Comment
<< Home
 

Daisypath Ticker

   
 

Our Birthday :
 
Lilypie 6th to 18th Ticker
 
Lilypie 5th Birthday Ticker
 
Lilypie 2nd Birthday Ticker
About Me

Amalia
Bandung, Indonesia
a Wife, Mother of 3 children, an Employee


See my complete profile
Previous Post
Archives
Shoutbox


Free shoutbox @ ShoutMix

My Family
Coretan Naila
Links
Powered by

Free Blogger Templates

BLOGGER
Free Shoutbox Technology Pioneer

since 06/10/06
Counter
Counter