Akhir-akhir ini hobi Naila bertambah. Tidak hanya menggambar, Naila sekarang juga suka mengarang. Proses Mengarang ini Mamah perhatikan dipicu oleh kegemaran Naila membaca. Jadi setiap kali Naila dibelikan buku baru, kemudian buku itu habis dibacanya, Naila selalu mencoba untuk membuat karangan. Tapi tentu saja, karangannya itu banyak dipengaruhi oleh buku yang baru dibacanya. Contohnya, ketika Naila baru saja membaca buku kumpulan puisinya Faiz. Naila juga mencoba membuat puisi. Ini salah dua-nya:
Pertanyaan tentang puisi Kau ingin bertanya kepadaku Maka kau berkata kepadaku Apakah puisi itu? Maka ku menjawab
Puisi adalah seleksi kata Yang tersusun rapih Dan kata ekspresi Yang mengharukan/menangisi para penonton
Atau yang satu ini, terasa sekali pengaruh dari Faiz:
Guru cahayaku Guru, Kau itu adalah malaikat Yang memberiku ilmu cahaya Dan pengetahuan permata
Guru, Aku menyayangimu Bagaikan aku menyayangi orang tuaku Guru, Kau bercahaya dan berpermata
Nah, klo puisi yang ini 'murni' buatan Naila (maksudnya, mamah nggak lihat ada pengaruh dari buku-buku yang dibacanya).
Di Gunung Indahnya pesona alam di Gunung Tangkuban Perahu Alamnya yang indah membuatku senang di sana Di pagi hari angin sepoi-sepoi Di siang hari aku kepanasan Di malam hari aku kedinginan Tapi aku senang disana Karena aku dapat melihat pesona alam Suara burung kecil bersiul Di gunung yang indah
simak juga yang ini:
Kemacetan di jalan raya Saat ku ingin ke jalan raya Aku banyak melihat kendaraan berhenti Sampai ada pun yang bertabrakan Maka aku tidak jadi ke jalan raya
Banyak yang bertabrakan Banyak yang berhenti Aku tahu kenapa mereka bertabrak Karena mereka tida mematuhi rambu lalu lintas
ps.: Foto diatas bukan fotonya Zahra, tapi foto Naila saat berusia 1,5 tahun. |
Horeee .. aku yg pertama kasih komen. Bakat Naila udah kelihatan yah teh, selain gambar ternyata dia punya bakat bikin puisi juga .. Calon seperti Faiz nih :)