Kali ini Mamah pengen cerita tentang kelakuan-kelakuan Reyhan. Sebagai anak kedua, tentu saja mau tidak mau Mamah kadang membandingkan Reyhan dengan Naila pada saat seusia Reyhan sekarang. Banyak fakta yang Mamah temukan. Bahwa biarpun mereka kakak beradik seayah dan seibu, tetap saja ada perbedaan yang menarik antara keduanya. Apalagi ada perbedaan mendasar bahwa si sulung seorang anak perempuan dan si adik seorang anak laki-laki. Apakah betul klo anak laki-laki cenderung usil? Karena klo diperhatikan, Reyhan memang lebih usil dari pada Naila dulu waktu masih berusia 3-4 tahun-an. Ide-idenya pun sulit ditebak. Contohnya pagi ini. Sebelum Mamah berangkat kantor, Reyhan meminjam ID-Card yang tadinya tergantung di leher Mamah. Sempat berlari kesana kemari dengan ID-Card yang terombang-ambing di lehernya, kemudian, tiba-tiba dia berhenti . . . mengangkat ID-Card tersebut daaaaan . . . membawanya ke bibir kemudian "Mmmmuuuuaaach. . . . mmuuuuaach". Diciuminya Pas Foto Mamah yang terdapat di ID-Card tersebut. Hiks... jadi terhaaaruuu... Tanpa memperhatikan keadaan sekeliling, Reyhan berlarian kembali, kemudian berhenti dan menciumi kembali foto Mamah. Berlari lagi mengelilingi ruang tengah, berhenti lagi dan menciumi lagi foto Mamah. Ketika kemudian dia sadar, sedang diperhatikan Mamah dengan wajah penuh senyum dan kebahagiaan, dia balik tersenyum tanpa sadar bahwa baru saja dia membuat Mamah merasa sebagai ibu paling beruntung di dunia. Anakkuuuuu . . . . Tapi di lain waktu ada lagi keusilannya yang bikin Mamah geleng-geleng kepala. Suatu malam, sambil menonton film kartun, Reyhan duduk di samping Mamah. Mula-mula duduk menyender ke lengan kanan Mamah. Ketika dirasakannya posisinya tidak nyaman, dia pindah duduk ke pangkuan Mamah, jadinya nyender ke dada. Tak disangka, dia yang sedang fokus ke film kartun, tiba-tiba merubah posisinya dan tangannya tiba-tiba saja menekan 'dada' Mamah. Mamah yang kaget + geli, tentu saja menepiskan tangannya sambil setengah berteriak "Reeyhaan . . .". Tapi satu hal Mamah lupa, biasanya Reyhan itu kalau lihat kita heboh dan melarang, malah melanjutkan. Begitulah malam itu. "Aku mau pegang . . . aku mau pegang . . . ". Sampai akhirnya Mamah berhasil mengalihkan perhatiannya untuk kembali menonton film kartun. Tapi keesokan malamnya, ketika Mamah baru saja menyusui Zahra, Reyhan mendatangi Mamah sambil tersenyum simpul, memasang tampang usil. Tapi kali ini Mamah tak bereaksi. Biarpun geli, Mamah tahan saja, ketika tangannya menekan dada Mamah. Lama kelamaan dia bosan. Aksi ini sempat diulanginya lagi beberapa kali. Tapi karena ngga Mamah tanggapi, akhirnya Reyhan bosan sendiri, dan tidak pernah mengulanginya lagi sampai sekarang. Eh . . . tapi kalau diingat-ingat, hampir 6 bulan yang lalu, pernah juga Reyhan meng-usil-i Mamah lagi. Waktu itu mamah masih cuti melahirkan, full di rumah, bisa dengan bebas menyusui Zahra kapan pun juga. Pada suatu siang di kala Mamah menyusui Zahra di kamar, Reyhan bermain di kasur. Sesekali dia menoleh, memperhatikan Zahra yang asyik menyusu. Mamah sendiri sibuk 'menjalin' ikatan batin dengan Zahra. Sambil menyusui Zahra, Mamah ajak Zahra bicara. Tiba-tiba . . . ada jari telunjuk menjulur, dan mencolek 'dada' Mamah. Kaget, Mamah mengangkat muka, dan melihat Reyhan sedang memasukan jari telunjuknya ke dalam mulut. Mamah: "Hey, Reyhan ngapain?" Reyhan(sambil tersenyum): "Hmm. . . enak." Mamah: "Jangan dong. Ini kan buat Zahra" Reyhan(sambil ngeloyor pergi): "Habis, kliatannya enak". Tinggallah Mamah geleng-geleng kepala sambil nahan senyum. Satu lagi, Hobi baru Reyhan yang bikin Mamah sekarang kelimpungan. Entah ide dari mana (Reyhan belum kenal peribahasa surga berada di telapak kaki ibu), Reyhan sekarang hobi menciumi kaki Mamah. Iya . . . Kaki !!. Klo Malam, Mamah lagi duduk di karpet di ruang tengah, dia bisa tiba-tiba saja membungkuk dan mencium kaki Mamah. Klo Mamah lagi merasa, kaki mamah kotor, kadang Mamah larang. Tapi makin dilarang, makin memaksa. Jadi sekarang Mamah lagi nerapkan 'Terapi Cuek' lagi. (Sambil berusaha supaya kaki Mamah bersih, klo mau duduk dekat Reyhan). Klo Reyhan ciumi, nggak Mamah larang. Dibiarkan saja, sambil berharap mudah-mudahan aja fase cium kaki ini cepat berlaluuuu. Soalnya geli sih :-) |
walah, soal urusan cium-mencium kaki, sama dah kek deeja... gag cuman ibunya, kaki bapaknya juga.. :D sampe kita suka geli sendiri... :D
baedeweh, maaf lahir batin yah li, slamat puasaan...
trus makasih banyak yah ucapan dan doanya buat deeja :)