Ini satu cerita yang tercecer dari Jurnal Lebaran 1427 H. Kejadiannya sih pada hari kamis, 26 Oktober, hari dimana kita bersimbah peluh ngantri di Teater 4 Dimensi. Seperti di cerita yang lalu, kami memutuskan keluar dari Ancol pukul 5 sore. Semua sudah duduk di mobil, Papah di belakang kemudi, Mamah dan Zahra disebelahnya, Naila, Reyhan, Alif di kursi tengah, Om Oma, Nenek, Tante Jijah dan Kiki di kursi belakang. Ketika Mamah mencoba berkomunikasi sama Kel. Buah Batu, ternyata batere HP Nokia Mamah habis. Akhirnya Mamah tukar HP-nya, pake HP yang biasa Papah pakai. Seperti biasa, apabila kita ganti simcard atau batere, sehabis dinyalakan kita bakal diminta menge-set waktu dan tanggal. Klo jam, ngga masalah, Mamah bisa ngacu sama display jam yang ada di mobil, klo tanggal ??? Mamah kehilangan orientasi, apalagi dari kemaren sibuk, sampai mamah lupa tanggal berapa sekarang. Jadilah, Mamah asal nginput tanggal. Mamah pilih tanggal yang paling mamah ingat di bulan Oktober, yaitu tanggal 28 Oktober. Begitu tanggal di-set, HP yang biasa Papah pegang, langsung ngasih alarm reminder. Ketika Mamah buka display-nya disana tertulis: 28 oktober 2006 Muenchen meeting
(terjemahan bebas: Pertemuan Muenchen) Hiks..hiks…terharuuu. Selama ini Mamah selalu menganggap Papah bukan orang yang romantis. Ternyata Papah setting reminder Hp-nya untuk tanggal 28 Oktober. Mamah nginput tanggal 28 Oktober pun bukan tanpa alasan. 15 tahun yang lalu, di kota Muenchen, di CDC-Wohnheim, Pfaenderstr 6-10 Papah dan Mamah 'jadian' (*malu-malu*). Terlintas semua di pelupuk mata, bagaimana semuanya ini terjadi. Sambil tersenyum simpul, Mamah lirik Papah yang sedang konsentrasi mengemudikan mobil. Mamah belai Zahra yang sedang tertidur setelah kenyang menyusu di dada Mamah, Mamah tengok Naila dan Reyhan yang tertidur kecapean di kursi tengah. Dan mamah panjatkan doa kepada Allah SWT untuk terus melindungi orang-orang yang Mamah cintai ini, dan membimbing Papah dan Mamah untuk terus berusaha mewujudkan rumah tangga yang sakinah. Amien. Suasana sore yang remang-remang, dan konsentrasi papah yang penuh pada jalanan, tidak membuat papah sadar, klo selama 2 jam perjalanan Jakarta-Bandung, wajah Mamah sumringah, terus2an dihiasi senyuman. 2 jam perjalanan Jakarta-Bandung itu menjadi perjalanan paling membahagiakan buat Mamah. Tak peduli waktu itu, badan lengket dan bau karena keringat. Tak peduli, bahwa sesungguhnya, 28 Oktober 2006 masih 2 hari lagi ... :-)
|
Suwit..wit.. ternyata si Papah romantis niy, inget tanggal jadian dulu :)