Di awal-awal kehidupan kalian ... Dimana jalan yang akan ditempuh, insya allah masih panjang ... Jangan pernah lupa untuk sesekali menengok ke belakang, kenangan-kenangan yang nantinya menjadi bekal untukmu melangkah di masa datang ...

 
Wednesday, February 28, 2007
Hampir saja ...
 
Selasa siang kemarin, sekitar pukul 14.10 WIB, Mamah mendapat telpon dari rumah. Bi Ade yang berbicara di telpon (sengaja Mamah translate ke b. indonesia, aslinya sih percakapan dilakukan dalam bahasa sunda campur bahasa indonesia) :
 
Bi Ade (BA) : Neng, ini ada pa Budi yang mau ngambil komputer yang rusak, mau dibetulin dulu katanya.
Mamah (M) : APA ??!!! Komputer apa ??!! Komputernya ngga rusak kok, jangan dikasih masuk kedalam orangnya.
BA (dengan suara bergetar) :
Sah, Isah (bicara ke PRT satunya), kata Neng Fitri komputerna henteu rusak. Jangan dikasihkan.
M (mulai panik, volume suara mulai keras, nyaris teriak) :
Jangan kasih masuk orangnya !!!
BA (mulai nyerocos, karena panik) ;
orangnya sudah masuk, komputernya sudah dicabutin kabelnya, sudah diangkut ke ruang tamu ...
M (makin kaget, sekarang benar-benar TERIAK ke HP) :
APA ??!! Orangnya ada di dalam rumah ??!! Orangnya masih ada ??!!
BA :
orangnya langsung pergi !! Sah, Isah nih bicara ke Neng Fitri...
Isah (I):
Haloo...
M :
Sah, ada apa?? Jangan kasih masuk orangnya..
I (langsung nyerocos juga) :
Iya ..ini teh tadi Isah lagi diatas, lagi ngangkatin jemuran, terus dipanggil sm bi Ade, tapi hujan, jadi Isah ngangkatin jemuran dulu, waktu turun, orangnya sudah nyabutin komputer..
M (ngga sabar) :
SEKARANG orangnya mana ??!! Masih Ada ??!!
I :
sudah pergi, katanya nanti aja kembali lagi jam 4 kalau ibunya sudah pulang...
M (*Paling ngga penjahat itu sudah keluar dari rumah*) :
Trus dia bawa apa ??!! Komputernya jadi dibawa ??!!
I :
Henteu, tapi komputerna sudah ada di ruang tamu...
M : Pintu pagarnya langsung digembok aja. Kalau bukan waktunya Naila atau Mamah pulang, jangan dibuka... Kalau ada orang yang datang, JANGAN DIBUKA (*paranoidnya mulai keluar*)..
I :
iya...iyaa..
M : bla...bla...blaa (nyerocos panjang lebar, menanyakan Reyhan dan Zahra, -Klo Naila jam segitu hari selasa, pasti masih Les Bahasa Inggris -, Sekali lagi ngasih JUKLAK, pagar HARUS dikunci, Pintu Garasi Harus digembok, Klo ada yang datang, orangnya ngga dikenal jangan dibukakan pintu, Nitipkan Reyhan dan Zahra sekali lagi kepada ke-2 orang PRT di rumah dst.).
 
Tapi toh tetap saja, ketika Mamah mematikan HP, Tangan Mamah masih gemetaran, Dada juga masih bergemuruh... deg-deg-an. Mamah melirik jam tangan, menimbang-nimbang, perlukah Mamah minta ijin untuk pulang sekarang juga ??!! Mencoba berfikir jernih, pada akhirnya Mamah memanjatkan doa, meminta kepada Yang Maha Kuasa, untuk melindungi Orang-orang yang Mamah cintai dari segala marabahaya...Amin.
 
Mamah menghubungi papah, dan menceritakan apa yang terjadi. Papah langsung nelpon ke rumah, dan Mamah yakin, Papa mengulangi lagi doktrin yang tadi sudah Mamah berikan baik kepada Bi Ade maupun pada Bi Isah.
 
Sisa jam kerja yang tinggal 2 jam lagi, serasa 2 tahun bagi Mamah. Mamah gelisah, bukan karena orang yang mengaku pa Budi itu sudah hampir berhasil melarikan komputer, melainkan kesadaran, bahwa tidak sampai 1 jam yang lalu Reyhan dan Zahra begitu dekat dengan bahaya. Apa yang terjadi jika penjahat itu tidak seorang diri ?? Apa yang terjadi jika dia kalap dan melakukan kekerasan ?? Audzubillahhi min dzalik.... Membayangkannya saja Mamah TIDAK MAU dan TIDAK MAMPU...
 
Begitu adzan ashar berkumandang, Mamah langsung bergegas ke mushola. Kali ini dalam doa sesudah sholat, Mamah meminta dengan lebih khusyu kepada Allah SWT ... Keselamatan bagi Naila, Reyhan dan Zahra dimanapun mereka berada... Saat itu hanya doa yang bisa Mamah panjatkan, Doa yang pada akhirnya bisa  menentramkan dada yang tadinya bergemuruh, bisa menenangkan tangan yang tadinya tak henti bergetar. Sisa jam kerja sore itu, Mamah ngga bisa konsentrasi lagi.
 
Begitu sampai ke rumah, Mamah melihat langsung 'Sisa-sisa' kejadian tadi siang. Komputernya betul-betul sudah ada di ruang tamu. Sekali lagi bi Ade menceritakan kronologis kejadiannya, kembali dengan suara bergetar dan diakhiri dengan isakan, karena pada saat menceritakan kembali, baru terbit kesadaran, bahwa tadi, ketika berhadapan dengan 'pa Budi', dan mempertahankan komputer itu, bi Ade sedang menggendong Zahra dan menuntun Reyhan. Baru terbit pemikiran, BAGAIMANA KALAU beginiii.... BAGAIMANA KALAU begituuu...
 
Jadi kronologis kejadiannya adalah sebagai berikut:
 
Pukul 2 siang itu, bi Ade sedang menyuapi Zahra makan pisang di dalam rumah, sementara Isah sedang mengangkati jemuran di atas/loteng. Ketika tiba-tiba terdengar suara motor berhenti di depan rumah. Ketika diintip keluar dari balik tirai jendela, Bi Ade melihat seorang laki-laki berpakaian rapi, berjaket kulit coklat, sedang membuka pintu pagar dan membawa sebuah amplop. Mengira yang datang, hanya akan mengantarkan surat, Bi Ade (sambil menggendong Zahra) membuka pintu depan dan menerima amplop (Yang ternyata Billing Statement XL yang memang biasa kami terima setiap bulannya). Sambil memberikan amplop, itu laki-laki itu menatap bi Ade dan bertanya sambil lalu, apa Ibu sudah pulang?. Bi Ade menjawab dengan polos, Ibu pulangnya nanti sore jam 4. Kemudian pria itu berkata bahwa ia akan menulis pesan saja untuk ibu dan meminta dipinjami bolpoin.
 
Bi Ade kembali masuk ke dalam sambil menutup pintu depan dan tak lupa menguncinya kembali, untuk mengambilkan bolpoin. Pada saat Bi Ade membukakan pintu kembali untuk memberikan bolpoin inilah, tiba-tiba pria itu menerobos masuk, sambil berbicara ke HPnya dengan suara keras: "Iya... Bu .. ini saya, Pa Budi sudah di rumah Ibu. Jadi barangnya saya ambil sekarang saja ya Bu untuk diperbaiki". Pria itu LANGSUNG berjalan masuk ke ruang keluarga, dimana Reyhan sedang duduk menonton DVD, dan menuju meja komputer, dan kemudian menulis pada secarik kertas, Surat yang menurutnya berisi pesan yang ditujukan untuk Ibu.
 
Pada saat inilah Bi Ade memanggil-manggil Isah. Ketika Isah datang menghampiri, orang tersebut lalu menyodorkan kertas yang sudah ditulisinya dengan pesan, supaya disampaikan pada ibu nanti sore jika ibu pulang. Dia langsung berlutut, dan mulai melepaskan kabel-kabel yang menancap pada PC kami. Dia bahkan sempat meminta tolong pada Isah, untuk memegangi Speaker, dan sempat menasihati Isah untuk berhati-hati takut kesetrum. Sambil mencabuti kabel, bisa-bisanya orang tersebut berbasa-basi, bertanya pada Bi Ade, sambil menatap Reyhan dan Zahra: Ini anak-anaknya ?? (*pada saat bercerita bagian inilah bi Ade mulai terisak, ketika menceritakan kembali kejadian ini pada Mamah. Bi Ade baru sadar betapa dekatnya Reyhan dan Zahra saat itu dengan bahaya*). Sekali lagi orang itu bertanya familiar pada Isah, kalau bapak biasanya pulang jam berapa?. Isah menjawab dengan polosnya, Bapak kerja di Jakarta, pulangnya seminggu sekali. *HALAH !!! Mamah ngga bisa marah, karena baik Isah maupun bi Ade, sama-sama menyatakan tidak sadar, apa mungkin dihipnotis yaa??*
 
Melihat orang tersebut mempreteli kabel komputer, dengan Zahra -yang menangis karena takut pada orang asing- dalam gendongan, dan Reyhan dalam genggaman tangan, Bi Ade mengucapkan istigfar 3x, dan kemudian TIBA-TIBA Bi Ade ingat untuk menelpon Mamah terlebih dahulu. Tapi ketika bi Ade meminta orang itu untuk menunggu terlebih dahulu, karena Bi Ade akan menelpon mamah, Laki2 itu membentak: TIDAK USAH, saya kan baru saja nelpon ibu !!.
 
Ketika laki2 itu mulai mengangkat komputer, Bi Ade memintanya untuk menurunkan komputer itu kembali dan mulai mengangkat telpon. Melihat Bi Ade menelpon,  laki2 itu akhirnya meletakkan kembali komputer yang sudah dibawanya dari ruang tengah di ruang tamu, kemudian merebut kembali kertas yang tadi ditulisinya dari tangan Isah, sambil berkata gusar: YA SUDAH !!!. Nanti saja saya kembali lagi jam 4. Dia langsung keluar, berlari ke arah motornya, menghidupkan motornya, kemudian melaju tanpa menoleh lagi.
 
Membayangkan orang tersebut sudah masuk ke ruang tengah, yang berarti dia punya keleluasaan untuk memperhatikan keadaan rumah, karena konsep rumah kami yang bersifat 'terbuka', dimana dari ruang tengah, orang bisa leluasa melihat ruang makan, melihat halaman belakang, tangga ke atas, melihat-lihat barang-barang yang ada di rumah kami, Mamah bergidik. Terus terang Mamah takut, tapi Mamah harus memperlihatkan 'ketenangan' minimal di depan Bi Ade yang nyaris histeris, ketika menceritakan kembali kejadian itu. Kalau Mamah ikutan panik dan ketakutan, seisi rumah bisa-bisa ketakutan juga.
 
Tapi toh malam harinya Mamah tidak bisa tidur. Padahal sebelum tidur, Mamah sdh memeriksa kembali semua pintu, dua kali malah. Rumah yang selama ini dianggap sebagai tempat berlindung, tempat yang aman untuk kami, ternyata hari ini dimasuki oleh orang jahat. Cerita-cerita pencurian dengan kekerasan dengan menggunakan modus seperti diatas sudah sering Mamah baca di media. Ini juga yang menyebabkan bi Ade histeris, karena tidak sampai 6 bulan yang lalu, kerabatnya bi Ade (Eli) yang kerja sebagai PRT di salah seorang Tante Mamah, juga mengalami perampokan di siang bolong. Eli sempat diseret dan disekap di kamar mandi, sementara perampoknya dengan leluasa menguras kotak perhiasan, HP, dan barang2 elektronik dari rumah Tanteku. Bi Ade tidak bisa membayangkan apa yang terjadi jika Zahra dan Reyhan saat itu dicelakai oleh penjahat tadi... Ah.. Mamah pun TIDAK MAU membayangkannya. 
 
Mamah takut... Setiap bunyi keretak malam itu ... memaksa Mamah untuk menajamkan pendengaran, memastikan bunyi apa itu. Walaupun akhirnya Mamah sadar, Mamah harus pasrah. Toh Mamah sudah berdoa. Mamah pasrahkan ketakutan Mamah pada Allah SWT.
 
Ya Allah... lindungilah anak-anakku, papa dan semua orang-orang yang kucintai dari segala marabahaya. Hanya kepada-MU lah Ya Allah .. aku berserah diri. Amin.
 
updated:
Di saat kehebohan itu terjadi sepanjang siang dan sore hari, Reyhan sama sekali tidak berkomentar. Tapi tadi pagi, ketika bangun tidur, dan duduk di depan TV, tiba-tiba saja Reyhan nyeletuk: "Mamah kemarin komputer mamah hampir saja dicuri". Mamah peluk Reyhan, sambil sekali lagi berucap syukur pada Yang Maha Kuasa, bahwa skenario buruk kemarin tidak terjadi di rumah kami.
posted by Amalia @ 11:00 AM   16 comments

Daisypath Ticker

Wednesday, February 21, 2007
Cita-Cita Naila
 

Tadi malam, ketika sedang menemani Naila belajar, sama-sama sedang duduk di Tempat Tidur. Tiba-tiba:

Naila (N) : Mamah, aku klo sdh besar nanti pengen jadi Guru aja.
Mamah (M) : Boleh, makanya harus rajin belajar, kalau jadi Guru kan harus pinter.
[Pesan sponsor nan klasik ini selalu Mamah kumandangkan ...hihihi...]
N : Mamah tahu ngga kenapa aku pengen jadi Guru dan ngga mau jadi Pelukis terkenal lagi ?
M : Ngga. Kenapa ??
N : Karena kalau jadi Guru itu gajinya 700 ribu lho..
M : ???!!!
N : WOW... 700 ribu sebulan !!! Kalau setahun jadiiii (*ngitung dulu luar kepala*)... Jadi 8 Juta 400 ribu.... WOW... Uangnya banyaaaaak sekaliiii...(Sambil melemparkan badan ke kasur, membayangkan jadi Onkel Dagobert yang sedang 'mandi uang')
M (baru bisa bereaksi setelah terpana beberapa detik, sambil menahan senyum) : Kata siapa Guru gajinya 700 ribu ?
N : Kata pa Eli (wali kelas Naila). Tadi kan ada PMB*, trus papanya Kiki (Chef Kamal) yang cerita tentang pekerjaannya menjadi Koki. Aku sih ngga mau jadi Koki, tadinya cita-citaku jadi Pelukis Terkenal, tapi setelah dikasih tahu pa Eli gaji guru itu 700 ribu, aku mau jadi Guru saja.
M (mencoba meluruskan motivasi ke 'arah yang benar' ...hehehe) : Jadi Guru itu memang pekerjaan mulia. Bisa beribadah sambil bekerja, karena membagi-bagikan ilmu itu termasuk ibadah lho..

Mudah2an 15-20 tahun nanti, dikala Naila betul-betul menggapai cita-citanya menjadi Guru (dengan syarat tidak terjadi perubahan arah angin di tahun-tahun mendatang :-)), Kesejahteraan para Guru sudah meningkat. Tidak ada lagi cerita si Oemar Bakri. Sehingga mereka yang menjadi Guru betul-betul bisa berkonsentrasi dalam dunia pendidikan demi kemajuan bangsa. Amin.

Untuk seorang anak yang TIDAK setiap hari dapat uang saku, nilai nominal uang 700 ribu tentunya sangat besar sekali. Jadi mohon dimaklumi reaksinya Naila yaa... :-).

Kejadian ini toh membuat Mamah berfikir ulang, tentang perlu atau tidaknya memberikan uang
saku pada anak. Mungkin sudah saatnya Naila 'praktek' memanage uang, sehingga Naila bisa tahu 'value' suatu barang. Selama ini Naila jarang diberi uang saku, karena Mamah lebih prefer membekali Naila dengan makanan dari rumah. Ada hari-hari tertentu, dimana Naila extra meminta uang untuk 'jajan', barulah Mamah berikan uang, itu pun dengan interogasi dulu, apa yang akan dibelinya dengan uang itu. Di awal tahun pelajaran, ketika Naila naik kelas 3, Mamah sudah memulai memberi uang saku setiap harinya. Tapi melihat apa yang dibelinya, serta bagaimana Naila 'menelantarkan' sisa uang jajannya, padahal sudah Mamah belikan dompet pink yang mungil, Mamah mengambil kesimpulan, Naila belum bisa 'memanage' keuangannya sendiri. Akhirnya Mamah kembali ke kebiasaan awal: membekali Naila makanan dari rumah, dan memberikan uang hanya apabila Naila meminta, dan sudah menjelaskan di awal, apa yang akan dibelinya dengan uang itu. Or any suggestion?

:-)

PS:
*PMB : Pengembangan Minat & Bakat, adalah salah satu program dari Sekolah Naila, untuk mengenalkan berbagai jenis bidang pekerjaan kepada anak-anak. Biasanya pihak Sekolah, mengundang salah seorang orang tua murid, yang kemudian bercerita tentang pekerjaannya di hadapan anak-anak.
posted by Amalia @ 9:39 AM   11 comments

Daisypath Ticker

Friday, February 16, 2007
Thank You to Family Posch
 
Naila & Reyhan : Thank Youuuuuu

posted by Amalia @ 12:21 PM   3 comments

Daisypath Ticker

Wednesday, February 14, 2007
Kesabaran itu berbuah manis
 
Ada orang yang melepaskan kepenatan bekerja di kantor dengan mengobrol dengan teman kerja, tidur siang (maybe) di kantor, main game, browsing internet, Blogwalking atau chatting. Mamah termasuk golongan yang terakhir. Walaupun fasilitas chatting aka Yahoo Messenger jelas2 di-BLOK, Mamah berpuas diri dengan BW saja, di sela-sela kesibukan pekerjaan. Just Say Hello sama temen2 blogger.

Ketika kemudian orang 'berprasangka' bahwa Mamah seharian hanya nge-BLOG saja, dan tidak 'bekerja', jelas mamah terluka. Hanya saja Mamah, bukan orang yang emosinya meledak-ledak. Jika Mamah masih bisa bersabar dan tersenyum menghadapinya, tentu Mamah tidak akan mengajak berkonfrontasi. Jadi luka hati itu pun mamah tuangkan saja di tulisan ini. Mudah2an mereka yang berprasangka negatif itu membaca tulisan ini. Dan mudah-mudahan Allah SWT memberikan kesabaran yang lebih pada Mamah, dan semoga mereka dibukakan hatinya untuk tidak selalu berburuk sangka pada orang lain. Amin.

Mungkin perlu mamah jelaskan disini. Naskah/tulisan yang Mamah posting di BLOG ini, biasanya Mamah tulis malam hari di rumah, dengan menggunakan NOTEPAD. Di kantor, Mamah hanya login ke blogger, kemudian mempostingkan tulisan dengan COPY PASTE tentunya, dan mempublishnya. Tak ada waktu bagi Mamah untuk menulis cerita panjang lebar di kantor, karena Mamah juga tahu ada pekerjaan Mamah yang dikejar deadline, yang harus mamah selesaikan. Mamah pikir, Mamah cukup dewasa untuk tahu kewajiban Mamah. :-)

Mamah bukan orang yang usil, yang suka mempertanyakan, tugas dan tanggung jawab orang lain dalam suatu organisasi. Jika ada orang yang meminta pertolongan, Mamah pun (merasa) selama ini bukan orang yang pelit atau pun senang mempersulit orang lain. Jika Mamah bisa, mamah akan bantu sekuat tenaga. Mamah bukan orang yang merasa paling 'bisa' dalam organisasi ini. Justru, Mamah meyakini betul, bahwa dalam organisasi, kerjasama(Team Work) lah yang akan menuntun pada keberhasilan. Bukan hasil dari per-orang-an.

Alhamdulilah pula, pekerjaan Mamah di kantor, 'mengharuskan' Mamah untuk memelototi monitor selama 7 jam. Jika kemudian, di sela-sela coding, program debugging & testing, Mamah juga mengunjungi Blog teman2, mamah merasa tak ada yang salah dengan itu. Toh kadang, jika mamah sedang full konsentrasi sama kerjaan pun, 'rumah maya' teman2 blogger pun tak tersentuh samsek. Toh Output atau hasil pekerjaan Mamah pun, bisa terlihat dan dirasakan oleh tempat mamah bekerja sekarang.

Jadi kenapa harus ada pertanyaan terlontar: "Sedang ngapain? Sedang membuat program BLOG yaa?". Bagi Mamah, itu sungguh bukan suatu lelucon, apalagi pas diutarakan, pada saat Mamah BETUL-BETUL tidak sedang Blogwalking, dan kebetulan seharian ini Mamah sedang asyik coding untuk program yang harus 'tayang' akhir februari ini.

Pada akhirnya, Mamah hanya bisa mendesah dalam hati: "Astagfirullah".

PS.:
Teman2 blogger tercintah... :-) Mamah masih dikejar-kejar deadline proyek nih.. Jadi mohon dimaklumi klo jarang berkunjung ke rumah teman2 yaa... :-) Trims buat yang sudah mampir dan meninggalkan pesan, jadi Mamah tahu, masih ada yang 'care' terhadap kami, nun jauh di belahan bumi sana...hahaha.. GeeR mode on.

Updated:
Alhamdulilah, ternyata kesabaran yang Mamah pertahankan di kantor itu berbuah manis. Ketika dengan penat dan lelah, Mamah pulang sore tadi, masih dengan satu pertanyaan di kepala, tentang layakkah mamah menerima 'kalimat tanya' yg tadi siang itu, Mamah dikejutkan dengan kedatangan paket dari Ninis. Paket berisi Lebkuchen, Mozart Kugel, Coklat, Postcard Pesawatnya Onkel Rene dan sepucuk surat ditulis tangan sendiri oleh Ninis. Sungguh menyejukkan hati. Ternyata nun jauh di belahan dunia sana, ada seseorang yang jelas2 'care' terhadap daku, dan Mamah yakin di belahan dunia lain, Mamah masih punya teman-teman yang juga 'care' terhadap Mamah, teman-teman blogger yang biasanya Mamah sapa, di sela-sela kesibukan Mamah, coding, debugging & testing, di kantor.

So Whatever lah, I will keep Blogwalking and Blogwriting...:-D

Special to Ninis: Thank you so much. What a suprise, dan sungguh suatu kebetulan kalau paket itu sampai di hari valentine...:-)..BIG KISSES FOR FLO & JESSI FROM US.

Labels:

posted by Amalia @ 10:54 PM   11 comments

Daisypath Ticker

Tuesday, February 06, 2007
Happy Bday Papa....
 

Papa, Selamat Ulang Tahun...
Walaupun di pagi hari Ulang Tahun Papa,
Mama tidak disamping Papa,
Tapi Mama selalu mendoakan Papa...

Papa, Semoga Panjang Umur ...
Semoga di Sisa Usia itu ...
Papa makin bijak ...
Papa makin dewasa ...

Papa, Semoga Sehat Selalu ...
Papa jaga kesehatan yaa ...
Mungkin mulai sekarang,
Papa harus mulai pilih-pilih makanan ... :-)

Papa, Terima Kasih untuk semua pengorbananmu selama ini ...
Sampai saat ini Mama masih belum ketemu orang yang begitu tidak egois seperti Papa ...
Yang selalu menomorsatukan orang-orang yang dicintainya : ibu, anak dan istri, saudara ...
Dan malah menomorduakan keinginan dan kepentingan Papa sendiri ...

Baru saja SMS dari Papa masuk ke HP Mama :
Ich liebe Dich
Balasan dari ucapan Selamat Ultah yang Mama kirim ke Papa tepat Pukul 00.00 tadi malam ??
Papa ... Ich liebe Dich.
Mama
Naila, Reyhan & Zahra
posted by Amalia @ 7:45 AM   13 comments

Daisypath Ticker

Friday, February 02, 2007
Reyhan dan Tanggo
 
Cerita berikut ini masih seger... ibaratnya roti, masih fanas ... fresh from the oven... klo kata iklan mah...hehehe..

Jum'at 2 Februari 2007, Jam 13.30 siang, Mamah baru saja menghabiskan 1 bungkus lotek, ueeenakk ... pas pedasnya. (hahaha...). Tiba2 ...kring...kring.. (bukan sepeda), tapi HP Mamah yang bunyi. Displaynya: Parakan. Berarti telpon dari rumah...

Mamah(M): Halooowww...
Reyhan(R): Halooowww.... Mamah aku mau tenggo
[Anak ini klo bicara, memang selalu to the point :-)]
M (kaget dan bingung, tiba-tiba ditodong begini): tenggo?? tenggo apa ??
R: tenggo yang kayak kemaren aku dikasih bu guru di sekolah. eeenaaak sekali.
M(coba menebak): Tanggo yang wafer itu yak??
R: Buuukaaaannn.... Tenggo yang eenakkk, yang tak ada coklatnya. Aku mau tenggo....
M(merasa yakin, pasti yang dimaksud Reyhan itu Wafer Tanggo): Iya, nanti Mamah beliin pulang kantor yak.
R(Ngotot): Ngga mauuu..Aku mau tenggo sekarang.
M(gimana nih): Ya sudah, Reyhan minta ditemenin bi Isah ke warung, trus Reyhan lihat di warung ada ngga tanggo-nya...
R(Langsung nutup telpon): Sudah dulu ya Maah..

Tinggallah Mamah tersenyum kecut sendirian. Jadi inget, beberapa hari yang lalu Reyhan memang pernah bercerita klo tadi siang di sekolah, diadakan lomba mencari benda di pekarangan:
Mamah, tadi di sekolah ada lomba, Harus mencari pita, rebutan, aku ngga kebagian, aa Rafi (TK B) dapat banyak pita. Trus ada perlombaan lagi, lomba di jembatan goyang. Trus aku diberi tenggo sama bu guru.
Seperti biasa, Mamah menanggapinya biasa saja. Ketika ternyata bagi Reyhan makan Tanggo itu begitu berkesan, ya Mamah kaget saja...hehehe. Telat banget..ya Reyhan ini kenal sama wafer Tanggo. :-). Bisa dibilang Reyhan memang tidak terlalu suka ngemil kue, bukan hanya turunan dari Papah (Klo Gen dari Mamah sih, pasti doyan sama yang namanya ngemil..hihihi), tapi karena sejak kecil Mamah memang tidak mengenalkan biskuit manis bergula, permen dan coklat pada Reyhan. Jadi jangan salahkan Reyhan klo sampai sekarang, Reyhan tidak suka permen loli, tidak suka coklat, tidak suka biskuit Oreo, tidak suka martabak manis, tidak suka brownies, tidak suka...etc.
Mamah sengaja tidak mengenalkan baby Reyhan sama makanan manis-manis, karena Mamah belajar dari pengalaman Naila. Di usia 4 tahun, gigi Naila banyak yang berlubang dan keropos. Karena Mamah terlalu dini mengenalkan Naila pada biskuit manis. Dulu Naila kecil, suka sekali biskuit Oreo, ngikurin iklan Reza (masih ingat kan???), diputer, dijilat trus dicelupin. :-). Jika keledai tidak jatuh dua kali di lubang yang sama, Mamah juga tidak mau dibilang keledai. Hasilnya: Ketika hari selasa lalu, 30 Januari 2007, Reyhan pergi ke dokter gigi untuk pertama kalinya, Reyhan dapat hadiah dari dokter Giginya, karena Gigi Reyhan lengkap jumlahnya 20 dan bersih dari lubang. Horeeeee..... :-). Klo Gigi Naila, teuteuuup... lagi2 ada lubang yang harus ditambal...:-). Pesan Sponsor buat Naila: Rajin-rajin sikat gigi ya Kaaak, apalagi sebentar lagi gigi tetap sudah mulai bermunculan. Kurangi makan yang manis-manis... dan selalu ingat untuk sikat gigi...:-).
posted by Amalia @ 2:27 PM   7 comments

Daisypath Ticker

   
 

Our Birthday :
 
Lilypie 6th to 18th Ticker
 
Lilypie 5th Birthday Ticker
 
Lilypie 2nd Birthday Ticker
About Me

Amalia
Bandung, Indonesia
a Wife, Mother of 3 children, an Employee


See my complete profile
Previous Post
Archives
Shoutbox


Free shoutbox @ ShoutMix

My Family
Coretan Naila
Links
Powered by

Free Blogger Templates

BLOGGER
Free Shoutbox Technology Pioneer

since 06/10/06
Counter
Counter